31 Jan 2016

Review : Elantris - The Curse Of The Holy City


Judul Buku : Elantris - The Curse of The Holy City
Penulis : Brandon Sanderson
Penerbit : Mizan -Mizanfantasy
Tebal : 544 Halaman
Harga : Rp 85.000,-

Akhirnyaa saya baca juga bukunya Brandon Sanderson. Tau namanya karena ada yang ngeshare tentang Brandon di facebook, katanya kece badai novel-novelnya dan wajib dibaca untuk pecinta novel fantasy. Pengennya sih baca Mistborn Trilogy tapi apa daya di bookdepository lagi nggak diskon hiks dan kabar gembira untuk kita semua ternyata Elantris udah ada novel terjemahan bahasa Indonesianya. Yipiiiiieeeeee....

Beli di Rumah Buku karenaaaaaa diskon 30% untuk member (You know I love you kan Rumah Buku :*). Di baca sampai ngga berhenti dan pas tamat bukunya jeng..jeng..jengg....(dibaca pakai nada sinetron Tersanjung Lely Sagita keluar sambil melotot terus zoom in zoom out ya) udah jam setengah tiga pagi aja hahahahhaha

Novel ini menceritakan tentang Elantris, pusat dari Arelon, kota nan indah, bercahaya dan dihuni oleh makhluk abadi yang menggunakan kekuatan sihir mereka demi kemanusiaan. Penduduk Elantris berasal dari manusia biasa yang disentuh Shaod sehingga mereka dikaruniai kekuatan abadi. Sepuluh tahun lalu, tiba-tiba saja kekuatan Elantris musnah. Shaod mengubah penduduk Elantris menjadi penyakitan, berkeriput dan tak berdaya bagai penderita lepra. Kota yang dulu indah dan bercahaya kini kumuh, kotor, dan diambang kehancuran.

Putri Sarene dari Teod tiba di Arelon untuk menikahi pangeran Raoden demi kepentingan politik. Ternyata Raoden sudah meninggal dan Sarene harus hidup tanpa pelindung di bawah ancaman serangan kaum Fjordell yang fanatik. Tetapi, tak ada yang tahu bahwa sebenarnya Raoden telah disingkirkan sang Ayah ke kota Elantris yang terkutuk. Karena Raoden telah ternoda oleh Shaod yang menyerang penduduk Elantris. Sementara itu, Hrathren dan para pendukung fanatiknya dari Fjordell ingin menghancurkan Elantris yang mereka anggap sebagai bukti kebusukan dan kejahatan penghuni kota itu. Bisakah Arelon bertahan dari serbuan Fjordell? Raoden harus menguak rahasia terpendam di Elantris demi menyelamatkan negara dan tunangannya.

Suka semuanya tokoh-tokohnya, alurnya, settingnya, sampai plot twist-nya. Halaman awal sampai puluhan lah rada bosenin emang, tapi makin lama makin ngga bisa berhenti baca.

Saya jarang banget suka sama tokoh utama baik di drama atau novel, Contohnya di Meteor Garden sukanya sama Hua Ce Lei, di Twilight sukanya sama Carlisle Cullen, di Harry Potter sukanya sama Oliver Wood sama Ron Weasley #eaaa jadi panjang. Nah di novel ini si Raodennya itu bikin love love melulu banget. Pikeceungeun pisan kalau kata bahasa Prancis mah. Minta di uyel-uyel banget. Dan yang paling penting, pinter.

Ketika dia kena Shaod dan harus tinggal di Elantris dia nggak nunggu jadi gila malah berusaha buat kehidupan Elantris lebih baik dengan membuat tata kehidupan yang baru. Dia kasih orang-orang sesuatu buat dikerjain, cari akal biar orang-orang ngga cepet gila, punya sumber makanan sendiri dan menghidupkan sihir Aon yang hilang selama sepuluh tahun terakhir. Pemimpin sejati banget. Dan dia ngga sendirian, ada Galladon, Shaolin dan Karata yang membantunya. See, kamu menemukan kehidupan disaat kamu merasa kehidupan telah berhenti #apasih

Putri Serene itu badass heroine banget walaupun kadang-kadang agak nyebelin. Keras kepala banget abisnya, suka cari mati sendiri. Oh iya, jago politik. Walaupun dia sendirian di Arelon yang bukan tanah kelahirannya, tapi dia merasa terikat dan mencoba menyelamatkan Arelon. Mencari pengaruh, berpikir taktis, mengemukakan pendapat itu jago banget si Serene. Pernikahan politik aja dia rela. Di novel ini unsur sama intrik politik dan perebutan kekuasaan emang kenceng banget sih. Banyaknya percakapan tokoh-tokoh mengenai politik seperti  Roial, Eoundel, Hraten dan Lord-lord lainnya. Unsur politiknya kerasa bener.

Tokoh-tokoh di sekeliling Raoden sama Serene juga luar biasa loh. Biasanya cerita sampingan suka agak menjemukan ini mah nggak. Dan yang paling penting adalah Crazy Villain that gives  you goosebumps. Omg banget, jahat mereka mah nggak setengah-tengah (Yes, Dilaf it's you!!) 

Hraten itu villain yang bikin emosi campur aduk. Dia itu Gyron atau semacam pendeta lah yang ditugasin buat merubah keyakinan semua rakyat di Arelon dalam waktu tiga bulan. Jadi dia berusaha merebut perhatian orang-orang. Padahal si Hraten bisa aja memilih ke jalan yang gampang dengan bilang " Guys, please bantuin gw, kalau dalam waktu tiga bulan kalian ngga pindah agama kalian bakal di bantai sama atasan gw, yukk ikut ajaaa" #oke, lebay. Tapi dia mah lebih milih ke jalan sulit, dengan mengaruhin orang-orang berkuasa makanya dia rada ngga sinkron sama bawahannya si fanatik Dilaf.  Hraten ini  seneng banget debat politik sama Serene, dia ngerasa kalau Serene itu mempersulit tugasnya dia. Hreten adalah Gyron yang galau, bimbang sama kepercayaannya, bimbang sama jalan yang dia pilih. Kadang nyebelin banget, kadang baik, kadang kasian banget. Ah, Hretennn....

Nggak bisa cerita lebih banyak lagi, takut malah nyeritain semua. ahahahhahha. 

Recommended.


0 comments:

Posting Komentar