31 Jan 2016

Review : Elantris - The Curse Of The Holy City


Judul Buku : Elantris - The Curse of The Holy City
Penulis : Brandon Sanderson
Penerbit : Mizan -Mizanfantasy
Tebal : 544 Halaman
Harga : Rp 85.000,-

Akhirnyaa saya baca juga bukunya Brandon Sanderson. Tau namanya karena ada yang ngeshare tentang Brandon di facebook, katanya kece badai novel-novelnya dan wajib dibaca untuk pecinta novel fantasy. Pengennya sih baca Mistborn Trilogy tapi apa daya di bookdepository lagi nggak diskon hiks dan kabar gembira untuk kita semua ternyata Elantris udah ada novel terjemahan bahasa Indonesianya. Yipiiiiieeeeee....

Beli di Rumah Buku karenaaaaaa diskon 30% untuk member (You know I love you kan Rumah Buku :*). Di baca sampai ngga berhenti dan pas tamat bukunya jeng..jeng..jengg....(dibaca pakai nada sinetron Tersanjung Lely Sagita keluar sambil melotot terus zoom in zoom out ya) udah jam setengah tiga pagi aja hahahahhaha

Novel ini menceritakan tentang Elantris, pusat dari Arelon, kota nan indah, bercahaya dan dihuni oleh makhluk abadi yang menggunakan kekuatan sihir mereka demi kemanusiaan. Penduduk Elantris berasal dari manusia biasa yang disentuh Shaod sehingga mereka dikaruniai kekuatan abadi. Sepuluh tahun lalu, tiba-tiba saja kekuatan Elantris musnah. Shaod mengubah penduduk Elantris menjadi penyakitan, berkeriput dan tak berdaya bagai penderita lepra. Kota yang dulu indah dan bercahaya kini kumuh, kotor, dan diambang kehancuran.

Putri Sarene dari Teod tiba di Arelon untuk menikahi pangeran Raoden demi kepentingan politik. Ternyata Raoden sudah meninggal dan Sarene harus hidup tanpa pelindung di bawah ancaman serangan kaum Fjordell yang fanatik. Tetapi, tak ada yang tahu bahwa sebenarnya Raoden telah disingkirkan sang Ayah ke kota Elantris yang terkutuk. Karena Raoden telah ternoda oleh Shaod yang menyerang penduduk Elantris. Sementara itu, Hrathren dan para pendukung fanatiknya dari Fjordell ingin menghancurkan Elantris yang mereka anggap sebagai bukti kebusukan dan kejahatan penghuni kota itu. Bisakah Arelon bertahan dari serbuan Fjordell? Raoden harus menguak rahasia terpendam di Elantris demi menyelamatkan negara dan tunangannya.

Suka semuanya tokoh-tokohnya, alurnya, settingnya, sampai plot twist-nya. Halaman awal sampai puluhan lah rada bosenin emang, tapi makin lama makin ngga bisa berhenti baca.

Saya jarang banget suka sama tokoh utama baik di drama atau novel, Contohnya di Meteor Garden sukanya sama Hua Ce Lei, di Twilight sukanya sama Carlisle Cullen, di Harry Potter sukanya sama Oliver Wood sama Ron Weasley #eaaa jadi panjang. Nah di novel ini si Raodennya itu bikin love love melulu banget. Pikeceungeun pisan kalau kata bahasa Prancis mah. Minta di uyel-uyel banget. Dan yang paling penting, pinter.

Ketika dia kena Shaod dan harus tinggal di Elantris dia nggak nunggu jadi gila malah berusaha buat kehidupan Elantris lebih baik dengan membuat tata kehidupan yang baru. Dia kasih orang-orang sesuatu buat dikerjain, cari akal biar orang-orang ngga cepet gila, punya sumber makanan sendiri dan menghidupkan sihir Aon yang hilang selama sepuluh tahun terakhir. Pemimpin sejati banget. Dan dia ngga sendirian, ada Galladon, Shaolin dan Karata yang membantunya. See, kamu menemukan kehidupan disaat kamu merasa kehidupan telah berhenti #apasih

Putri Serene itu badass heroine banget walaupun kadang-kadang agak nyebelin. Keras kepala banget abisnya, suka cari mati sendiri. Oh iya, jago politik. Walaupun dia sendirian di Arelon yang bukan tanah kelahirannya, tapi dia merasa terikat dan mencoba menyelamatkan Arelon. Mencari pengaruh, berpikir taktis, mengemukakan pendapat itu jago banget si Serene. Pernikahan politik aja dia rela. Di novel ini unsur sama intrik politik dan perebutan kekuasaan emang kenceng banget sih. Banyaknya percakapan tokoh-tokoh mengenai politik seperti  Roial, Eoundel, Hraten dan Lord-lord lainnya. Unsur politiknya kerasa bener.

Tokoh-tokoh di sekeliling Raoden sama Serene juga luar biasa loh. Biasanya cerita sampingan suka agak menjemukan ini mah nggak. Dan yang paling penting adalah Crazy Villain that gives  you goosebumps. Omg banget, jahat mereka mah nggak setengah-tengah (Yes, Dilaf it's you!!) 

Hraten itu villain yang bikin emosi campur aduk. Dia itu Gyron atau semacam pendeta lah yang ditugasin buat merubah keyakinan semua rakyat di Arelon dalam waktu tiga bulan. Jadi dia berusaha merebut perhatian orang-orang. Padahal si Hraten bisa aja memilih ke jalan yang gampang dengan bilang " Guys, please bantuin gw, kalau dalam waktu tiga bulan kalian ngga pindah agama kalian bakal di bantai sama atasan gw, yukk ikut ajaaa" #oke, lebay. Tapi dia mah lebih milih ke jalan sulit, dengan mengaruhin orang-orang berkuasa makanya dia rada ngga sinkron sama bawahannya si fanatik Dilaf.  Hraten ini  seneng banget debat politik sama Serene, dia ngerasa kalau Serene itu mempersulit tugasnya dia. Hreten adalah Gyron yang galau, bimbang sama kepercayaannya, bimbang sama jalan yang dia pilih. Kadang nyebelin banget, kadang baik, kadang kasian banget. Ah, Hretennn....

Nggak bisa cerita lebih banyak lagi, takut malah nyeritain semua. ahahahhahha. 

Recommended.


Antara Tab dan Ipad

Gw whatsapp si Bos : "Pak, tab bpk ketinggalan di meja Andyn"
Bos telepon : "Dyn, saya ga punya tab.."
Gw : "eh..."
Bos : "Saya punyanya ipad" pake nada anak kecil songong terus ngakak
Gw : "..............."


Huft ya

27 Jan 2016

Karena Ayam Penyet Bu Erte Adalah Koentji

ayam penyet bu erte
Sebenernya saya nggak tau ini berlaku cuman buat anak-anak akuntansi PAAP UNPAD angkatan saya aja, atau keseluruhan, tapi kalau kita ditanya makanan apa yang paling kita senengin cuman satu jawabannya, AYAM PENYET BU ERTE. 

Nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan. Bukan lebay sih tapi da asli enak. Gimana selera sih ya, contohnya Teteh di rumah lebih suka Ayam Penyet Suroboyo. Kalau kata saya sambelnya kurang pas di lidah saya, terlalu asin sama terlalu banyak bawang.

Jadi ayam penyet Bu Erte ini ayamnya ada dua. Satu asin satu lagi manis. Sama kaya tahu tempenya. Kalau sambelnya kita bisa milih pedes manis, sedeng manis, pedes asin, sedeng asin dan original. Banyak ya pilihannya. Favourite saya dada asin tempe manis sambel pedes manis. Juara!!!! Cobain aja kombinasiin ayam tahu tempe sama sambelnya, pasti beda-beda kesukaanya.

Saking enaknya ayam penyet bu erte ini, PM yang dulu kerjanya di Jakarta hampir setiap minggu balik ke Bandung cuman buat makan ini. Belum yang dari kota lain, kalau ke Bandung pasti kesini. Kalau kesini di hari apa aja, pasti ketemu orang yang dikenal ahahahahaha Di nikahannya Momon malah ada standnya, sebagai kenangan karena Momon sama Kg' Yudith dari masih pacaran sampai nikah, tempat makan kesukaannya disini. Dan tamu-tamu undangan ngantri cuman buat ngambil ayam penyet, yang lain ngga dilihat..

Ayam penyet Bu Erte ini tempatnya di Jl. Haurpancur. Belakang Monumen Perjuangan Bandung. Tanya-tanya aja disana, pasti langsung ditunjukin kok. Masuk ke jalan kecil sih, yang bawa mobil parkir di depan UNPAD aja. Susyahh cyinn jalannya masuk satu mobil doang. Bentuk rumah makannya cuman roda pakai tenda aja. Siap-siap berebutan tempat duduk. Kecil soalnya. Dan pas asik-asik makan, orang-orang di luar ngelirikin kita nunggu kita pergi buat mengambil alih tempat duduk :p

Jam bukanya dari jam 13.00 sampai habis. Kadang jam lima sore kesini cuman dapet butiran debu doang, habis ludes tak bersisa. Kalau udah kenal sama Ibu sama tetehnya bisa pesen lewat SMS atau BBM, jadi dipisahin gitu nggak akan keabisan. Kalau saya sukanya pesen lewat BBM ntar diambil OB kantor pas jam 12 di rumah ibunya hihihihi. Kalau kita emang lagi pengen banget dan nggak bisa nunggu sampai jam 12.00 atau 13.00 bisa ke rumah Ibunya yang nggak jauh disitu, makan disitu ;D

Satu kekurangan ayam penyet Bu Erte, nasinya sedikit!! Jangan pernah malu untuk teriak "Bu, nasinya tambah" karena percayalah banyak orang yang melakukan hal itu. Untuk harga sedikit lebih mahal dari ayam-ayaman lain di sekitaran kampus (kalau ayam kampus tarifnya beda ya) tapi masih terjangkau ko.

Harga terakhir update Januari 2016, ayam IDR 12.000, Aksesoris kaya tahu, tempe, usus masing-masing IDR 1.500, kalau nasi harganya nggak tahu, mungkin sekitaran IDR 5.000. Terjangkau kan...

Oh, jangan lupa pesen es teh manis atau es jeruk, kenikmatan tiada tara akan langsung mendera. Huaaaaaaa.....

Ayok ke ayam penyet Bu Erte, rasakan sensasinya. Psstt... Buat yang perutnya unyu ngga kuat pedes-pedes agresif gitu, disini cocok ko. Pedesnya bukan pedes 'setan'. Cocok di semua perut.

Selamat Makannnnnnnnnnn.............................


*Dibuat setelah makan dada asin tempe manis sama sambel pedes manis yang rasa ayam penyetnya masih ada di lidah tapi kepengen lagi ;p

*kalau gw posting foto ayam penyet bu erte di path atau ig, langsung deh yang nge-love banyak banget. Dilumurin sama sambel ayam penyet Bu Erte aja gitu biar bisa di love sama kamu #eaaaaaaa #inibercandasli





26 Jan 2016

Review : Jatuh Cinta Diam - Diam


Judul Buku : Jatuh Cinta Diam-Diam
Penulis : Dwitasari
Penerbit : PlotPoint Publishing
Tebal : 216 Halaman
Harga : Rp 39.500,-

Ini gara-gara nyari Elantris-nya Brandon Sanderson di Rumah Buku. Nanggung kan cuman beli satu doang, novel yang dicari nggak ada semua, dan akhirnya memutuskan beli omnibook ini karenaaaaa.... sering denger judulnya. Nggak tau dimana, tapi emang sering denger aja. Mungkin sering denger di kepala sendiri Ndyn, eaaaaa.....

Omnibook ini sendiri sesuai definisinya yaitu kumpulan cerpen yang terikat dengan satu benang merah. Di Jatuh Cinta Diam-diam ini, 14 (empat belas) cerpennya ceritanya sama yaitu tentang jatuh cinta diam-diam.

Emmm... Romance emang bukan genre saya, sama seperti omnibook ini. Tema yang diambil klasik, standarlah tapi emang abadi banget. Siapa coba yang ngga pernah jatuh cinta diam-diam? Tapi nggak bisa buat saya mendalami cerpennya sampai nyesek banget gitu, mungkin karena saya nggak pakai hati kali ya bacanyaa hihihi

Coba saya review satu persatu yaa...

Rasa
Jatuh cinta diam-diamnya tukang mie ayam sama cewek cantik dan kaya. FTV banget saudara- saudara. Gara-gara baca ini saya ngga nafsu baca halaman berikutnya, walaupun akhirnya dipaksain juga lanjut.

Melihatmu
Dokter dan Pasien. Ketebak banget ceritanya. Ya udah gitu aja.

Di Ujung Hari
Cucu dan neneknya. Mungkin harusnya dimasukin ke omnibook dengan judul lain, kata cinta yang tak terucap? Sebagai yang nggak pernah merasakan punya nenek, saya ngga bisa ngerasain banyak, cuman bisa bilang Fira anak baik ih...

Jari Manis
Cewek-Cowok saat demo mahasiswa. Sempet bikin nostalgia ahahahaha dulu sempet pas jamannya pakai seragam putih abu lipit tiga, nonton pensi sekolah lain. Dan terjebak di tengah-tengah waktu band apa gitu tampil. Bandnya rada menganut aliran garis keras gitu (garis keras kaya gimana sih?) dan disekitaran cewek innocent ini bertebaran cowok-cowok moshing-moshing #gw nggak paham namanya apaan gw nyebutnya moshing-moshing, yang gerak-gerak ngga jelas gitu. Panik dan tiba-tiba ada yang ngegiring ke pinggir. Ternyata senior OSIS yang lagi setengah sadar alias rada mabuk dan ngomong "Kalau kaya gini tuh langsung ke pinggir, bahaya" OMG!! Setengah sadar aja masih baik, apalagi lagi sadar. Nggak sempet bikin jatuh cinta diam-diam sih, da udah naksir yang lain #tjieeeee Hola kang, apa kabar??

Dalam Tawa
Nggak suka FTV, SERIUSAN!

Komedi Kampus
Dosen dan muridnya. Because timing is a bitch. Kadang yang terlihat belum tentu yang sesungguhnya terjadi. Yang ini rada nyesek kalau kata saya, tapi ya gitu deh kan selera saya rada menyimpang :p

Susu Kaleng
Manis kaya susu coklat kental manis, buat tokoh utamanya. Soraaaaa, I feel youuu. Waktu SMP saya pernah naksir cowok, dan cowok itu ngasih coklat ke saya, buat dikasih ke sobat saya, koplak! Masa muda ya. Oh waktu saya masih jadi cewek bodoh karena cinta (yes, cinta nggak buta tapi membutakan), pernah naksir cowok dan bantuin cowok itu nyari kado buat pacarnya. Rrruaarr biasa. Kadonya kura-kura kan dan kita pergi ke Gift Shop gitu karena saya menyerah masangin pita di kura-kura yang agresif banget. Dan si mbak-mbak gift shop ngomong "Ngapain mbak dipitain segala, manis banget, mentang-mentang hadiah pacar" sambil senyum-senyum ke arah cowok itu. Saya dengan senyum ngenes "Bukan punya saya mbak, buat pacar dia". Bunuh aja adek bangggggg, Hayati nggak kuatt banggg....

Memilih
Satu Cinta, Dua Hati, Dua Keyakinan. Kurang greget, sayang banget padahal temanya menjual banget. Kalau diulik pasti lebih nyess kalau dibaca.

Pertemuan
Mana ada ih ketemu di jalan langsung cium-cium pipi sama pelukan? Rada absurd kalau kata saya

Melepas Matahari
Ditikung temen curhat sendiri. Kasian.

Perpisahan Sunyi
Balik lagi ke Timing is a Bitch, Makanya kalau sayang bilang. #ngomongmahgampang #gwmahbilangdakalausayang #tapiakhirnyabilangkalauudahngga #padahalbohong. Oke, keasikan curhat.

Pergi
Sinetron ABG. "Jauhin dia, jangan berani-berani ganggu hubungan gw, dasar cewek gatel." Salah satu adegannya Sis...

Harapan dan Bayangan
Dunia maya berbeda dengan dunia nyata. Hayoo mana yang ketemu di dunia maya terus kayanya cinta banget terus pas ketemu ternyata beda, tunjuk tangannn...

Diakhiri dengan Pelukan
Sinetron dewasa lah. Kalau saya mah diawali dengan Basmallah diakhiri dengan Hamdalah #apasihndyn

Secara keseluruhan, Omnibook ini ringan, tapi saking ringannya jadi nggak ada yang nempel setelah baca. Cocok buat bacaan ABG unyu yang naksir diam-diam sama seseorang atau buat kalian yang mau sedikit nostalgia pernah jatuh cinta diam-diam.

OST : Kahitna - Andai Dia Tahu

21 Jan 2016

Mimpi Aneh

Mimpi tanggal 20 Januari 2016

Diserang roket sama pesawat jer rusia. terus random ngebantuin temen yang berantem sama pacarnya, terus si dragon di ambil sama pacarnya. Kejar-kejaran buat ngelerai. Beres ngelerai tinggal di vila bekas pembunuhan yang trasnport utamanya adalah kereta gantung di tiga sisi yang berbeda arah tujuannya. tapi dibalik kamar bekas pembunuhannya banyak bunga-bunga unyu, monyet, rusa totol, burung sama gunung kece sebagai backgroundnnya...

kata temen, saya kebanyakan baca novel, padahal sebelum tidur saya baca doa bukan novel :p


#mimpigwmahbeginian #penuhintrik #imajinasitingkattinggi

16 Jan 2016

Nangis Baca Sejarah RI

Kecintaan saya sama sejarah emang bukan rahasia umum lagi, kalau bukan karena ditentang Mama Bapak mungkin saya udah kuliah di jurusan sejarah :p

Lagi asyik nge-scroll timeline aja sih awalnya, terus baca tweet-nya dari sejarahRI karena edisi malam mingguan yang dia tweet adalah kisah cintanya Tan Malaka, Soe Hok Gie dan Soekarno. Tertarik karena saya adalah fans Catatan Harian Seorang Demonstran-nya Soe Hok Gie (sampai punya notes khusus saduran sama kata-kata spesial di buku itu), dibukalah webnya, dan bukan saya kalau ngga dibaca dari awal sampai akhir...

Ngga tau dari mana awalnya, mungkin dari Tan Malaka, atau dari Agus Salim? Hartini? Buya Hamka? S. Parman? Soekarno? Hatta? atau dari puisi Chairil Anwar buat Sumirat? Nangis kejer lah saya...

Dih, anaknya drama banget emang hahahahaha
Da aku mah apa atuh, selera nangis sama humornya rada ajaib

Nggak tau kenapa bisa nangis kejer mungkin karena lagi PMS (Anggeur saya disalahin kata PMS kalau dia bisa ngomong :p). Tapi ya gitu, terbawa suasana kali ya, kayanya di hati ada yang nyesss gituuuu (gw bingung jelasinnyaa..)

Buku sejarah saya emang selalu lecek, tiap dibagiin di awal semester, pasti langsung dibaca sampai tamat. Makanya nilai sejarah saya selalu bagus, pernah dapet 100 lagi di rapot hihihi

Mungkin karena baca buku atau artikel sejarah itu kaya naik time machine bisa ngebawa kita ke masa yang nggak pernah kita alamin. Dan imajinasi saya emang kayanya ketinggian sih, tiap baca sesuatu selalu dimuncuin gambar di pikiran kira-kira harusnya gimana penampakannya... 

Malah dari kecil sampai mungkin SMP saya selalu tiduran di kasur, merem dan buat cerita-film sendiri di pikiran, yang kalau bahagia sampai ikutan bahagia, sedih sampai ikutan sedih. Freak, freak deh, tapi saya jarang mimpi loh, sekalinya mimpi, mimpi ketemu Perdana Menteri Palestina lah, ketemu Ridwan Kamil, ditangkap pasukan ISIS, menyamar jadi anggota penggajian sesat, nyebarin propaganda, kabur, disekap jadi tahahan, dan semacamnya. Mimpinya penuh intrik dan konspirasi ya hahaha

Balik lagi ke sejarah, kata Soekarno juga JAS MERAH ya, Jangan sekali-kali melupakan sejarah. atau kata siapa yang saya lupa banget namanya siapa mungkin karena belum kopi darat dan kenalan L'Histoire Se Repete, sejarah berulang. Sejarah sama mantan juga bisa berulang #eaaaa

Telimikici, terima kasih banyak untuk para pelaku sejarah telah membuat dunia seperti saat ini sekarang. Bukan dunia yang paling sempurna, bukan pula dunia yang paling baik, tapi dunia yang penuh pembelajaran yang bisa terus diisi dengan sejarah-sejarah baru. #apasihndyn #yapokonyagitulah

Bukanlah kami pembina bangunan candi, kami hanyalah pengangkut batu. Kami adalah angkatan yang harus punah, agar dari kubur kami tumbuh angkatan yang lebih megah - Henriette Roland Horst-

Terakhir, terima kasih untuk orang-orang yang pernah mengisi sejarah dalam hidup saya, orang boleh berubah tapi memori sejarah kenangan kehidupan akan terus abadi, apalagi kalau kenangannya bareng penulis, you can't never die ahahahaha. LOPYUUUU....



ps : yang mau dapet informasi tentang sejarah RI bisa kali di follow di twitter nya disini
atau langsung aja buka web-nya disini

#bukantulisanberbayar



10 Jan 2016

Review : Deception Point


Judul Buku : Deception Point
Penulis : Dan Brown
Penerbit : Bentang
Tebal : 700 Halaman
Harga : Rp 110.000,-

Pertama kali tau bukunya karena ada yang ngeshare di path dan bilang ini rame tapi nggak begitu tertarik baca. Eh, nggak sengaja nemu ini di Rumah Buku pas sale 30%, lumayan kan harganya, jadi aja dibeli.

Novel ini menceritakan tentang Rachel Sexton, seorang analisis intelijen Gedung Putih dan anak dari Senator Sedgewick Seton yang sedang menantang Presiden Amerika Serikat, Zachary Herney dalam pemilihan presiden mendatang. Ayah Rachel dalam kampanyenya sangat menyerang Presiden terkait pengucuran dana dan anggaran yang diberikan kepada National Aeronautics and Space Administration atau yang dikenal sebagai NASA

Kampanye Senator Sexton difokuskan kepada isu tentang pemberian dana kepada NASA. Menurut Senator itu adalah pemborosan dilihat dari kegagalan-kegagalan proyeknya, dan menuntut untuk dibubarkannya NASA. Senator Sexton mendapat banyak dukungan dari kampanyenya tersebut.

Ditengah persaingan politik yang memanas, Presiden meminta Rachel untuk  menyelidiki penemuan ganjil NASA yang ganjil dan rahasia di Kutub Utara. Rachel menghadapi dilema, curiga bahwa Presiden hanya ingin memanfaatkannya dalam sebuah intrik politik.

Rachel tidak bisa menolak hingga sampailah Ia di Kutub Utara. Tugas Rachel yang sebenarnya hanya memastikan bahwa penemuan itu adalah benar dan menyampaikannya kepada staff Gedung Putih seketika berubah menjadi teror menyeramkan bagi Rachel. Tidak saja Ia dan ilmuwan-ilmuwan disana diincar oleh pasukan misterius yang berusaha membunuhnya ternyata penemuan NASA yang terkubur jauh di dalam es Kutub Utara itu memakan korban jiwa. Dua Ilmuwan terbunuh dan Rachel juga akademisi terkenal Michael Tolland diburu dalam keganasan cuaca kutub karena mengetahui muslihat yang luar biasa yang dirancang untuk menipu seluruh dunia. Siapakah dalangnya?

Penuh intrik politik khas Dan Brown. Satu yang paling saya suka dari semua karya Dan Brown adalah risetnya. Perlu berapa lama coba buat Dan Brown nyari bahan buat novel ini? Awal-awal alurnya lambat, lama-lama jadi semakin cepat. Susah buat berhenti baca. Tegang sambil nebak-nebak ini dalangnya siapa sih?

Satu yang bikin pusing, kalau udah ilmuwannya ngomongin Fisika, atau nerang-nerangin fosil, meteorit, air, tekanan dan semacamnya, alhamdulillah ngga ngertiiii :( #akuanakIPSsejatimas

Plotnya sih ketahuan banget, saya yang nggak jago nebak aja ternyata tebakannya bener. Secara keseuruhan bukunya bagus walau ngga ngerti-ngerti amat. Tapi saya lebih suka karya Dan Brown kaya Da Vinci Code sama Angel and Demons. Lebih pas di otak dan jiwa saya hahahhaha

Saran buat yang nggak biasa baca tebel-tebel atau nggak pernah baca buku Dan Brown, mending baca yang lainnya aja dulu, ini belakangan, takut kecewa. Yang nggak suka intrik politik juga jangan baca buku ini. 

Mungkin bulan depan bakal mencoba baca Inferno sama The Lost Symbol #kemanaajagw, ngumpulin receh dulu buat beli buku...



Review : The Girl On The Train








Judul Buku : The Girl On The Train
Penulis : Paula Hawkins
Penerbit : Noura Books
Tebal : 428 Halaman
Harga : Rp 79.000,-

Akhirnya dapet juga buku ini di Rumah Buku setelah sekian lama stocknya kosong terus. Bbm minta dipisahin dan dengan niatnya pulang kantor langsung kesana. Kenapa nyari buku ini? Katanya sih Best Seller dan direkomendasiin di Goodreads.

Ceritanya sendiri tentang Rachel Watson, seorang wanita yang telah bercerai, kehilangan pekerjaannya dan kecanduan alkohol. Wewww... Setiap harinya dia naik kereta yang sama di waktu yang sama ketika dia masih bekerja. Dia kan semacam ngekos gitulah, jadi biar dikirain induk semangnya dia masih kerja.

Di pinggiran London, di sebuah sinyal perlintasan, di depan rumah nomor lima belas, kereta akan berhenti. Disitu Rachel biasanya memperhatikan pasangan yang tinggal disana yang dia panggil Jason dan Jess. Jason dan Jess ini kelihatannya bahagia banget jadi bikin Rachel seneng banget merhatiinnya kalau bukan dibilang terobsesi dan rumah nomor lima belas ini cuman beda empat rumah dari rumah yang dulu ditempati Rachel dan Tom, mantan suaminya. Sekarang Tom masih tinggal disana bareng Anna (selingkuhan yang sekarang jadi istrinya) dan Evie, anak perempuan mereka. Karena masih sakit hati dan belum bisa move on, Rachel kalau lagi mabuk suka nelepon-nelepon ke Tom atau ke rumah Tom. Parahnya lagi Rachel kalau mabuk suka Black Out, dia nggak inget apa yang udah dia lakuin.

Suatu hari Rachel kaget ngeliat Jess ciuman dengan laki-laki lain yang bukan Jason. Kecewalah dia, karena ternyata Jess dan Jason nggak sesempurna bayangan dia. Lebih kaget lagi ketika foto Jess yang aslinya bernama Megan terpampang jelas di berita sebagai orang hilang. Rachel merasa polisi dan Jason yang nama aslinya adalah Scott harus tahu, kalau Jess/Megan ternyata punya hubungan dengan lelaki lain, siapa tau itu bisa membantu mereka menemukan Jess/Megan. Parahnya di malam saat Megan hilang, polisi dapat laporan dari Anna kalau Rachel mabuk dan berbuat onar di rumahnya Tom dan Anna. Rachel ngga inget sama sekali, yang dia ingat dia bangun di pagi hari dengan kepala luka dan ada darah di tangannya. Dan dimulailah cerita yang saling terkait antara Rachel, Anna dan Jess/Megan.

Novel ini dibagi tiga narasinya. Rachel, Anna dan Jess/Megan. Tiga tokoh utama wanita dalam The Girl on The Train.

Dan review saya adalah....

Rada bosen bacanya sampai pertengahan sampai berapa kali berhenti baca. Kok gini-gini doang sih ceritanya? Dan waktunya itu maju-mundur, jadi suka ngga nyambung gitu. Sampai akhirnya cheating-lah saya, baca bagian akhirnya. Dan ehhhhhhhh... Langsung baca dengan teliti. Plot twist!!!! Demen deh sama beginian. ahahahaha

Biasanya dalam satu novel ada aja satu tokoh yang loveable banget buat kita para pembaca, di novel ini nggak ada sama sekali. Never trust anyone, they all betray you in the end.

Novel bestseller seringnya  kadang emang nggak sesuai sama selera saya. Kalau yang suka baca mangga di coba baca novel ini, yang nggak suka baca, nggak usah dicoba. Takutnya sebelum beres udah bosen duluan.

Sedikit yang menganggu adalah di halaman 189 dimana Rachel lagi mikirin tentang Kamal dia bilang 

"Aku tahu dia muslim, orang Bosnia, penyintas konflik Balkan yang datang ke Inggris sebagai pengungsi berusia lima belas tahun. Dia tidak asing dengan kekerasan, karena kehilangan ayah dan dua kakak laki-laki di Sreberenica. Dia pernah dihukum karena kekerasan dalam rumah tangga. Semakin aku mendengar tentang Kamal, semakin aku tahu bahwa aku benar, aku benar karena melaporkan lelaki itu kepada polisi, aku benar karena menghubungi Scott."

Mungkin saya over sensitive, tapi bukan gara-gara dia  muslim, orang Bosnia lantas membuat dia jadi terbiasa melakukan kekerasan. Tapi mungkin itu gambaran umum orang sana tentang Muslim aja sih.

Sebenernya saya mau kasih rating 3,5 star aja di goodreads, tapi gak ada, jadi dibuletin ke atas, ke 4 star :)

3 Jan 2016

Let It Go