27 Apr 2017

Gak Peka No. 1

Jadi ceritanya tadi siang, Saya jenguk temen kantor yang abis melahirkan di Rumah Sakit. Karena nggak tau ruangannya dimana, saya menghampiri ruangan terdekat yaitu laboratorium, disana ada mas-mas pakai jas putih lagi duduk.

Gw: "Mas, ruangan Anna dimana ya?
Mas : "Disebelah sana Mbak, saya anter aja."
Dan berangkatlah si mas nganter saya di depan dan 3 teman kantor yang lain ngikutin di belakang. Sepanjang jalan si Mas nanya-nanya dari siapa yang sakit, kantor dimana, dan lain-lain.

Pas ke satpam nggak boleh jenguk dulu soalnya bukan jam jenguk, dia tanyain juga terus masuk ke ruangannya juga dia yang nanya, saya disuruh nunggu cantik depan pintu aja, dan dipersilahkan masuk akhirnya, sambil nggak lupa ngucapin makasih ke mas.

Pulangnya....

Temen-temen kantor pada heboh, itu si mas baik modus, dan dia ganteng pula, kok saya diem aja, nggak minta no hp kek atau gimana gitu...

OHHHHHH, MAS TEH MODUS, MUKA MAS-NYA AJA GW GA INGET ;P

Tergapeka...


Ps: kata temen-temen saya ngodein saya mah susah, ngga ngerti-ngerti, Huft.

26 Apr 2017

Galau 20an : Karier, Cinta dan Skincare

Chat tadi sore sama teman SMA (nama-nama disamarkan)

T: "Andinaaaaaa, masa kang Nara sama teh Mara sih, anaknya bu Yanti itu loh, omooo.. omooo.."
A: "Iyah, aku juga kaget tau waktu foto tunangannya di post di salah satu vendor fotografi.., Kang Nara kita Taaaaa"
T: "Kenapa sih, makanya Andina, dihhh.. dulu mana nyambung, apa ini tiba-tiba. Sedikit patah hati dan nggak ridho Gw.."
A: "Gw udahan patah hatinya, taunya udah lama. sekarang udah move on.."
T: " Gw baru tau, belum move on.." 
A: "Inget kang Pandu nggak (kakak OSIS terkenal pada masanya)? Sekarang suaminya ..... (Designer terkenal)"
T: "  WHATTTT.... OH YA AMPUN..."

Berlanjut ke perbincangan tentang kecengan jaman SMA gw yang beberapa kali masih jalan bareng tapi cuman temen aja dan dia ngga percaya, dan casual datingnya dia yang bakalan nikah dan dia sedih sih sebenarnya tapi anggap aja dia the one who got away.

A: "Kita gimana nih Ta, ditinggal nikah para lelaki idaman masa muda.."
T: "Iya nih akupun bingung, umur nambah, prospek kagakk..."
A: "Baru sekarang-sekarang sebel kalau ditanya kapan nikah atau mana calonnya. Lagi mau lanjut kuliah lagi banyak yang nyinyir nyuruh nikah dulu, padahal yang nyinyirin nggak akan bantuin biaya kuliahnya juga kan.."
T: "I know. Da bukannya ngga mau nikah ya, tapi kan emang belum ada aja, masa mau cicing aja nungguin laki-laki baru biki rencana hidup.."
A: "Ah samaan. Itu kan ngelengkapin aja, hidup mah harus terus berjalan ahaha #beratbahasannya"
S: "Bener banget, yang harusnya jadi pusat rencana hidup kita kan  kita, bukan pernikahan, bukan berarti gak mau nikah juga kan #keluhanwanita20an"
A: "Aku mah pengen hamil Ta, suka sirik sama yang hamil punya bayi. Kalau nikah mah nggak begitu sirik, sama sirik yang kulitnya bagus pakai skincare apa.."
T: "Sama banget. Kenapa bayi nggak bisa dibeli aja sih?Aku tuh kadang-kadang in between ingin berkarier dan punya penghasilan sendiri sama pengen cari suami terus leha-leha, dandan jadi trophy wife..."
A: "AAAKKK ini kegalauan 20an.."
T: "20an akhir. Gila perasaan baru kemarin deh SMA.."
A: "Akhir dong nggak kerasa banget. Kangen jaman PR, ulangan, rapat, cari dana.."
T:" Life is simpler & easier back then, hidupku cuman penuh drama OSIS dan pacar.."


Kegalauan kami kakaks.........

11 Mar 2017

Takut

Jumat kemarin, saya pulang ke rumah sekitar jam 8 malam sehabis bellydance #pleasejanganketawa

Dari kejauhan saya melihat bapak-bapak berkaos merah, bercelana pendek, sambil merokok melihat-lihat rumah. Sampai mengintip-ngintip ke arah atas.

Saya bertanya "mau kesiapa pak?"
Bapak menjawab "nggak mau nyari kontrakan"
Saya jawab "disini nggak ada pak"
Bapak itu pergi.


Saya curiga dan was-was. Masuk ke rumah, taro tas. Saya keluar lagi. Si bapak berdiri di gang samping rumah sambil melihat pagar. Saya keluar pagar dan bapak itu pergi.

Langsung lapor bu rw, takutnya bapak itu termasuk komplotan perampok yang sedang membaca situasi. Bu rw bilang nanti malam ada ronda dan akan diperketat.

Pulang ke rumah yang ada hanya adik saya perempuan juga, langsunglah kita gembok-gembok seluruh pintu. Pasang pemberat di tiap pintu, dan begadang sebentar-sebentar liat ke jendela takut ada yang mencurigakan.

Save no kepolisian, done.
Install panic button, done.
Amunisi begadang, done.


Lihat, betapa tenangnya saya menyiapkan semuanya.

Sengaja ngga ngasih tau mama dan teteh  yang lagi berada di luar kota biar nggak khawatir.


Dan tiba-tiba tadi mama dan teteh telepon, khawatir. Ternyata bu rw menghubungi. Saya jawab tenang saja, insya allah aman. Saya dan adik bakalan hati-hati.

Dan ini malam kedua sejak insiden jumat malam kemarin, adik sudah tidur, jam segini, begadang di ruang ramu, dalam kegelapan dan hujan besar, ditemani laptop saya menangis sendirian.

Jujur, dari kemarin saya takut sekali. Takut.

Toh saya yang nampaknya berani dan tenang ini sebenarnya wanita juga, takut akan hal-hal bahaya, takut sendirian.

Bismillah semoga tidak terjadi apa-apa, semoga hanya kelebayan pikiran saya, hanya prasangka buruk semata.

Amin.


Doakan ya semua, semoga kita semua diberikan keselamatan. Amin.


Ps: kamu ngga mau hug-hug aku yang lagi takut gitu, nggak mau puk-puk aku sambil bilang "nggak apa-apa, tenang, ada aku" #eaaaaaaaaa #tetep :p

25 Feb 2017

Jalan ke Korea Day 3 : Busan Vacance


23 Januari 2016

Busan Vacance itu lagu favourite saya sekitar 4 tahunan yang lalu, yang mau tahu liat disini

Sekitar jam 3  pagi akhirnya kita sampai di Busan Central Bus Terminal. Berhubung subway belum beroperasi kita barengan penumpang yang lain jalan ke depan buat nyari taxi sambil kedinginan, dan taxinya sudah berjajar dengan tertib di depan. 

Kita kasih liat alamat hostel ke supir taxi-nya, dan dia geleng-geleng terus nunjuk ke depan. Saya dan Abie menerjemahkan dengan jalan aja ke depan, deket. Dan kita jalan ke depan. Terus supir taxinya teriak-teriak ke kita sambil nunjuk ke taxi seberang, ternyata maksudnya adalah pake taxi yang di seberang #soktau

Sambil memandangi pemandangan Busan yang indah dan pabrik-pabrik mobil mewah, toko mewah #serbamewah kita asyik juga mandangin argo taxi ahahahaha, dan sampailah kita di hostel. Namanya Elly Guesthouse, hostelnya nyaman dan lokasinya deket sama Haeundae Beach. Boleh coba dilirik disini  siapa tau jodoh #bukaniklanberbayar Didepan pintu hostelnya ditempel notes buat kita tentang cara masuk dan dimana kamar kita. Thank youuuu...

Masuk kamar, nyalain heater, tidur. NGANTUK KAKS....

Cuman tidur beberapa jam aja, kita bangun inget sarapan. AHAHAHAHA. Kebawahlah kita (kamar kita di lantai 3). Disana ada cewek cantik lagi sarapan, nyapa kita. Namanya Chimmi dia dari Bhutan. Dia kerja di travel agent Bhutan, lagi seminar disini. Dia nanya, kalian yang dateng pagi buta ya, kamar kita sebelahan. Kita minta maaf kalau bikin ribut, dia bilang nggak kok, dia lagi youtube-an. Chimmi dengan baiknya ngasih tau, sarapan apa aja dan ada dimana. Kalau mau susu, soju atau bir juga ada di kulkas. Chimmi buru-buru pergi, dia ditungguin soalnya. Beres Chimmi pergi kita langsung buka kulkas, bener aja soju yang biasa cuman kita liat di drama terlihat terang menderang bersinar di mata kita. Dengan keimanan yang goyah akhirnya kita ambil deh.... selai jeruk dan fresh milk hihihihihhi

Beres sarapan kita langsung ke kamar lagi, mandi, dan makan ayam sisa Sokcho hahahaha Beres bersolek keluarlah kita untuk mengeksplore Busan, yeayyyy...

Berhubung hostel kita deket Haeundae beach kita langsung jalan kaki kesana dulu. Sebelum masuk, ada tourist center. Masuk dulu kita kesana, disana kIta dikasih peta Busan, Busan tour guide dan arahan jalan ke Gamcheon. Beres langsung deh ke Haeundae. 

Bersih asli. Pantainya sih gitu doang ya, banyak burungnya aja AHAHAHAHA Nggak begitu dingin sih disini tapi anginnya kenceng banget, sampai nusuk ke tulang. Brrrrrr...



langitnya kakaksss...

awwww

cerah!

kasih makan kita dong

harabuchi dan burung


Puas di Haeundae beach sampai tangan beku dan hidung merah, kita muter-muter nyari subway, nanya ke Ibu-ibu dijelasin pake Korea berlogat Busan, yang saya sama Abie manggut-manggut aja padahal nggak ngerti. Akhirnya kita nanya ke mahasiswi gitu, dan dia dengan baiknya nganterin kita sampai subway. Thank youuu..

Sampai subway seperti biasa kita bingung arah untuk ke Gamcheon Culture Village dan datanglah kita ke ruang informasi. Dan kaget. Petugasnya ganteng banget HAHAHAHA Dan petugas station ganteng, muda, berbadan tinggi, berhidung lancip, berkulit mulus dan bersuara berat itu menjelaskan ke saya dan Abie #penjelasanrinci #kamiterpana Kita nggak begitu merhatiin sih, sibuk merhatiin oppa. Oppa sampai  ketemu lagi 💖💖

Sesuai petunjuk kita naik subway dturun di Toseong-dong, keluar di exit 6. Dan kita mencari Busan. Univ Hospital Cancer Center untuk naik bis no 1-1, 2 atau 2-2. Tapi kok nggak nemu-nemu. Arghhh. Mungkin karena ngelihat muka kebingungan kita, Oenni yang kelihatannya pinter banget ngehampirin kita yang lagi  megang peta dan nanya mau kemana kita. Dan dia menjelaskan dengan detail dengan bahasa Inggris fasih. Makasih Oenniii. 

Antrian bis cukup panjang juga ternyata, tapi alhamdulillah kita masih dapet tempat duduk di antara abg-abg yang dandan super dan pada bawa tripod. Tempat duduk ini penting, karena supir-supir bis Korea itu lihai, jalanannya berbukit-bukit, belokannya tajem dan nggak kenal lambat. UWOW. Saya sama Abie mengangkat topi untuk kelihaian menyetir supir Korea. Nggak mampu Bang, Adek nyetir disini..

Gamcheon Culture Village ini baguussssssssssssssssssssssssssss banget, dan luas. Siapakan waktu yang lowong, alas kaki yang nyaman, peralatan buat pamer dokumentasi dan hati yang siap untuk memori yang baru #eaaaa Sebelum masuk kita beli Map dulu, di map ini ada beberapa tempat yang harus kita cap, kalau udah nanti kita dapat postcard. Demen banget kita mah yang beginian. 



wow 



mukanya seneng banget mbak

yeayyyy


capek bang

Disini ada hoteok yang terkenal banget harganya 1000 won, kita lagi antri beli dan disapa sama kakek-kakek, di ajak ngobrol. Sama yang punyanya juga diajak ngobrol dan dia ngejelasin ke pembeli yang lain tentang muslim #ngertidia. Dan ternyata hoteok kita dibayarin sama harabuchi, katanya kita cantik BHUAHAHAHA makasih harabuchi..

terkenal ini




Sempet beli sarung tangan dulu, karena sarung tangan pinjeman sebelah ilang, kita antri panjang banget buat foto sama little prince ini. Antri sambil kedinginan karena suhu drop. Dinginnnn.


little prince

bergelombang sis

cantik


cap dulu

unyu, dindingnya

bukan mau lompat

Udah sampai tempat terakhir, kita ternayata kelewat dua tempat. Bulak balik turun tangga sampai kaki gempor sampailah kita di salah satu tempat yang terpencil, cap mana cap!. Darisana kita harus ngelewatin ratusan tangga lagi buat balik ke tempat satu lagi. No clue. Dan akhirnya kita nanya ke bapak-bapak, dianterin dong, pakai jalan pintas walaupun tetep naik turun bukit sambil ngos-ngosan kita bilang makasih sambil ngasih gelang ke bapaknya. Kamsahamida. Dan sampailah kita di tempat terakhir. yeayyy... ngasih stamp dan dapet postcard. Penuh perjuangan.




miniatur gamchon

little prince

Selesai di Gamchon dengan ngos-ngosan dan gempor kita pulang dengan bis yang sama dan lanjut jalan kaki ke Jalgachi fish market, BIFF Square dan gukjae market. Berhubung baterai tubuh sudah nol, dan kaki sudah berteriak minta istirahat, kita nggak foto-foto. Lelah cyinnn..

gurita

kaki artis ;p
Beres kita langsung ke hostel, sempet nemu orang mabok sempoyongan di jalan, mungkin abis putus #eaaa. Di hostel kita ketemu sama Beth, pengurus hostelnya. Cute banget orangnya, dia bisa bahasa Indonesia sedikit, ada volunter yang ngajarin, dia dulu pernah lama tinggal di Jakarta. Ngobrol seru sama Beth, lucu banget soalnya orangnya. Beth bantuin kita nyari makanan yang bisa delivery dan nggak pake babi, tapi ternyata semuanya pake zzzzzzzz jadilah kita pergi ke GS25 buat beli ramyun dan kimbab buat sarapan besok. Dan Beth juga ngasih time table subway buat besok shubuh ke bandara. Gelang juga kita kasih ke Beth, kita kasih dua dia kegiragan, buat pacarnya katanya hihihihi
cute Beth

Balik ke kamar, makan pakai mie dan ayam sokcho (belum abis juga), mandi, langsung pakai baju buat besok, packing, tidur. Besok kita ke Jeju kakakssss.....

ps: Busan nggak cukup sehari, bisa jadi alesan buat balik lagi :p


Biaya 23 Januari 2017
Taxi ke hostel (20.000/2) = 10.000 won
Tiket Bis 1.000 x 2  = 2.000 won
Map Gamchoen = 2.000 won
Eskrim makan di gs25 (11.500/2) = 5.750 won
Hotpack (1.000/2) = 500 won
Sarung tangan =3.000 won
Hostel (60.000/2) = 30.000 won
Total 53.250 won




22 Feb 2017

Cerita Dini Hari

Salah seorang teman saya sering bercerita tentang ayahnya. Ayahnya galak tapi baik banget sama cucunya. Sama anaknya yang belum menikah suka marah-marah kalau main aja tapi kalau pulang kemaleman suka ngejemput. Temen saya lagi hamil, tapi suaminya kerja di luar kota. Kalau  ke rumah sakit suka dianter ayahnya, dia lagi sering ngerasa ngga enak, kasian ayahnya katanya.

Temen saya yang lain ayahnya sakit diabetes. Temen saya rajin beliin teripang, buah-buahan dan suka cerita kalau dia khawatir banget sama ayahnya. Sampai berantem sama mamanya biar maksa ayahnya check-up. Ayahnya suka bandel, masih suka ngerokok dan makan sembarangan jadi temen saya suka negur.

Teman saya yang lain baru mulai kuliah lagi. Dia ambil kelas karyawan, pulangnya malem terus. Ayahnya suka ngejemput ke kampus. Dari kampus mereka konvoy dua motor pulang ke rumah.

Saudara saya minggu kemarin baru menikah. Ayahnya sudah menderita stroke cukup lama, ketika akad nikah, ayahnya meneteskan air mata, ketika sungkeman mau berlangsung, ayahnya menangis histeris. Saudara saya dan ayahnya berpelukan lama sekali.

Bulan kemarin saya pergi liburan. Teman saya sibuk mencari oleh-oleh sweater untuk ayahnya, Saya ikutan sibuk cari juga. Ketika saya sudah menentukan pilihan, ditanya oleh penjualnya, "ukuran apa?" Teman saya bertanya pada saya, "buat siapa Ndyn?". Eh, saya terdiam. "Nggak jadi pak belinya."


...............................................


Saya juga mau kalau pulang malem dimarahin ayah. Kalau ke rumah sakit dianterin ayah.
Saya juga mau negur kalau ayah keasyikan begadang atau kebanyakan ngerokok.
Mau juga sesekali dijemput ayah pulang kantor atau kemaleman atau ada apa-apa dijalan.
Mau juga ditanyain mana calonnya, sini ngobrol dulu sama ayah. waktu nikah di waliin, waktu sungkeman pelukan.
Mau juga waktu liburan pilih oleh-oleh buat ayah atau beliin sarung atau peci pas lebaran.

Saya juga mau.

Dulu, saya pernah dimarahin waktu pulang malem, dianter ke sekolah dan dokter sama ayah.
Dulu, saya pernah negur ayah gara-gara nggak pake jaket waktu naik motor malem-malem, dan pernah nyembunyiin rokok ayah.
Dulu, saya pernah dijemput jam 2 malem abis rapat bazzar, dijemput jam 12 malem abis nonton konser, pulang boncengan ber3 sama kakak naik vespa.
Dulu, kecengan saya pernah ngobrol sama ayah saya terus buat saya deg-degan setengah mati. Surat cinta saya pernah dibaca, sampai saya malu berat.
Dulu, saya pernah keliling cari sepatu buat ayah, sibuk buat sesuatu buat dipamerin ke ayah.


Itu dulu.

Sembilan tahun lalu.


Ah, kangen.
Kangen Pak.
Adek kangen Bapak 😢



19 Feb 2017

Jalan ke Korea Day 2 : Cantiknya Sokcho..

22 Januari 2017

Bangun pagi dengan badan pegal saya dan Abie keasyikan sendiri ngeliat ke jendela kamar kita di lantai 2. Semuanya saljuuuuuuu.... AAAAAKKKKKKK #jumpalitankegirangan. Di Seoul kita lihat salju cuman sedikit, begitu ngeliat salju yang tebal rasanya seneng banget. Karena kita kemarin nyampenya malem, kita nggak bisa lihat dengan jelas pemandangannya, ternyata indah banget asli.

Setelah mandi yang aslinya males banget gara-gara dingin, masak indomie goreng dan minum banana milk, kita beres-beres. Mau langsung ke Busan soalnya nanti malem. Btwini hostel tempat kita nginep, monggo di cek, siapa tau jodoh #eh #bukaniklanberbayar

Pas kita ke lantai satu, di resepsionis nggak ada siapa-siapa ternyata. Telolet telolet, ini ransel bagaimana coba, masa mau di bawa ke gunung... Akhirnya kita mutusin buat main salju dulu di halaman hostel sambil nungguin si Ibu.

muka bahagia

muka lebih bahagia


saljunya tebal kakaks..




Lagi asyik main salju, ibunya dateng, langsung kita samperin deh. Kita bilang, kita mau check out sekarang dan mau nitip ransel, si Ibu ngebolehin. Kita diajak masuk ke storage room gitu, nanti kalau mau ambil Ibunya lagi nggak ada, ambil lagi aja langsung. Ahh Ibu, baiknyaaa....  Berhubung bahasa Inggrisnya pas-pas-an #kayakkita dia kalau ngomong pakai semacam google translate gitu. 

Sekalian juga kita nanya kalau mau ke Soeraksan naik apa, kita dikasih peta Sokcho sama Ibunya, dan dari sana tinggal naik Bis no 7 atau 7-1 dari depan hostel, turun langsung di Soeraksan. Tiketnya 1200 Won aja, kita bayar cash soalnya nggak tau bisa pake Tmoney atau nggak. AHAHAHAHA

Nunggu bentar doang, bis no 7 datang. Buru-burulah kita naik. Bisnya penuh sama orang mau Hiking. Berhubung keseimbangan saya kurang, dan jalan berliku plus supir Korea lihai banget, ngebutnya udah kaya naik elf ke Cianjur, Walau udah pegangan, saya asyik goyang-goyang badan di bis alias mau jatuh. Dan terpakulah pandangan saya ke belakang, mukanya kok kaya apal, pasti Indonesia hihihi

Nggak sampai 10 menit sampailah kita di Soeraksan. Dan ada yang manggil. "Mbak dari Indonesia ya?" Tuh kannnnn... Tebakan jitu. Singkat cerita, Tiga mas-mas dari Purbalinggo yang nyapa kita ini kerja di Yangyang, kota deket Sokcho. Mereka kerja di pabrik Styrofoam. Katanya lumayan banyak yang kerja disana, mereka dari desanya ikut pelatihan resmi dari Disnaker. Kerja disini soalnya, katanya susah cari kerja di Indonesia, sedihhh 😡 Oh, mereka titip salam buat Ridwan Kamil, ngefans katanya. #gimananyampeinsalamnya

Lebih sedih lagi adalah pas kita jalan beriringan ke loket tiket tertulis pengumuman, Cable Car untuk sementara tidak beroperasi karena angin besar dan cuaca buruk. What? What? Apa salahhh kamiiii?? Mungkin ini adalah jalan, biar saya ada alasan ke Korea lagi AHAHAHHAHA #AMIN

Tiket masuk ke Soeraksan 3500 Won per orang. Asalnya kita mau foto di yang ada bacaan Soeraksan tapi nggak jadi, karena ampun anginnya gede banget, salju terbang-terbang semua. Hidung Abie langsung meler, hidung saya merah, mata langsung kering, kalau hati tetep beku #apasih

Alhamdulillah nggak sia-sia pakai legging-longjhon-training, manset-longhjon-jaket daleman-jaket luaran-syal, kita masih tetep dingin tapi kita bertahan #langsungbernyanyi #akuuuubertahannnnkuakantetappadapendirianku

Sebagai berharap keajaiban terjadi, kita jalan ke tempat cable car dulu, siapa tau udah bisa jalan, ternyata tetep nggak jalan. Hiks. Oh iya, tiket cable car itu 10.000 won.
maaf cuman ada gambar ini

Akhirnya kita cuman keliling-keliling di bawah aja sambil main salju, lagian waktu kita juga nggak begitu banyak. Dibawah itu ada Sinheungsa Temple, Patung Budha yang gede (masih gede yang di KL sih), tempat minum teh, jembatan-jembatan bagus, sungai yang beku, intinya pemandangan semua. Nggak nyesel sama sekali, bagus banget pemandangannya. Saking asyiknya, nggak banyak foto kita disini, sayang banget.

Oh ketemu Bapak-Bapak Korea yang kalau di drama korea itu CEO yang suka main golf terus ngerebutin jabatan #penting Dia nanya kita darimana, kita jawab dari Indonesia. Dengan songongnya dia bilang "Jakarta? No snow!" Terus ketawa. Sombongggggggg!!! hihihihi
Btw, saking bekunya disini, tumbler saya dari plastik, jatoh, pecah loh, wow kan 😀











Beres narsis dan main salju, kita mutusin buat pulang ke hostel dulu ambil ransel kemudian kita mau jalan lagi. Naik bis no 7-1, kita balik ke hostel. Dan emang ibunya nggak ada, jadi kita ambil ransel lagi dan masih dengan bis yang sama kita berangkat ke Intercity Bus Terminal. Kita bilang ke supir bis kalau kita mau ke Intercity dan dia nitipin kita ke pengunjung, kalau udah sampai tolong kasih tahu kita. Baikkkkkkkkkk 💓

Diajak ngobrol sama bapak-bapak yang duduk di depan, dia lumayan bagus bahasa Inggrisnya. Nanya dari mana terus lagi musim apa. Dijelasin lah kalau di kita musimnya cuman dua, asalnya mau di jelasin kalau di Bandung, musimnya cuman 1, Pancaroba ahahaha tapi pasti ngga ngerti. Terus dia nanya gimana rasanya lihat salju, "Beautiful but cold" kaya kecengan saya. Ketawa dia, Terus dia jelasin ini namanya Rodeo Street, jalan-jalan aja disini. Sebagai terharu banget sama si Bapak, Kita yang dari Bandung udah prepare 2 lusin gelang yang ada tulisan Bandungnya, ngasih si Bapak. Dia nanya Bandung itu apa, dan kita jelaskanlah dengan segenap suka cita #lebay

Mendekati Intercity terminal, ada dua orang anak muda mau turun, si supir ngomong ke mereka, yang artinya kira-kira sebagai berikut " Hei kalian, nanti turunnya bareng ahgasi (nona) ahgasi ini ya, pegangan tangan ya turunnya" ketawa lah itu pada penumpang. Abie langsung nggejawab, nggak nggak bolehh, Supir nanya kenapa, kita  bilang, merekanggakcakep, bukan muhrim. AHAHAHAHA

Intercity Bus Terminal ini beda sama Express Bus Terminal. Terminalnya kecil, DAN NGGAK ADA LOKERNYA. Kemarin kita lihat di Express padahal, langsung terdiam terpaku lah kita mikirin ransel kita. Sambil shock kita mencari loket yang menjual tiket ke Busan. Night Deluxe dengan harga 46.000 Won. Mahil ya, jauh soalnya. Kita pesen yang jam 22.30 malam, biar nyampenya nggak begitu Subuh. Akhirnya dengan membawa ransel segede gaban, kita berangkat menuju Rodeo Street. 

Rodeo Street isinya apa? Toko-toko bermerek teman-teman. AHAHAHA Beres menjelajahi Rodeo Street, kita muter-muter nyari Abai Village, filming site nya Endless Love, tapi udah pakai waze tetep ngga nemu. Akhirnya kita menyerah. Eh, btw kita liat pns-pns dari City Hall pada bersihin jalan dari salju, terus banyak yang kerja bakti juga bersihin salju atau nabur pasir, keceeeee!!! Dan masuk lah kita ke Sokcho Jungang Market. Ini pasar tradisionalnya Sokcho. Surgaaaaaaaaa....

Sample makanan dimana-mana, seafood dimana-mana. Berhubung kita lapar, kita fokus icip makanan sama tengok kanan-kiri. Dan kita melihat orang-orang bawa kotak putih berpita, dengan penasarannya kita cari mereka beli dimana, dan itu ayam ternyata. Kita ikutan beli deh akhirnya #kekinian. Harganya 18.000 won, dan itu kita dapet ayam, satu ayam utuh. HUAAAAAAA. Kita juga beli kimbap mini, yang isinya ikan teri, kimchi, dan ayam. Mandu juga beli. #lapar.


ayam terkenal


2 udah lari ke perut
isi mansukh
Makan sambil duduk di tengah pasar, senasinya beda ya. Beres makan kita balik lagi ke terminal. Masih jam 18.00 dong berhubung terminal dinginnya kebangetan kita keluar lagi cari rumah makan dan akhirnya kita milih tempat makan yang jual sup ayam. yang jual ibu-ibu dan heaternya anget banget, nggak pengen pergi deh jadinya. Dan sup ayam yang keluar, satu ayam utuh lagi. Strees kan, saya sama Abie udah makan tapi kok ayam nampak nggak berkurang, sampai eneg liatnya, dan nggak abis aja.

satu ayam utuh, cyinnn....
Beres makan balik lagi ke terminal, sepanjang jalan kita teriak-teriak, "chuwo" dingin. Asli dingin banget sampai menggigil, yakin pasti minus berapa belas deh suhunya. Di terminal dengan kedinginannya kita asyik  ngeliatin cewek-cewek Korea yang pake rok mini dan nggak pakai kaos kaki, walaupun kaki mereka udah merah-merah, nyantai mereka mah.

Saking lamanya, saya sampai nanya berkali-kali ke Abie, bis kita bukan bis kita bukan. Dan Abie dengan santainya bilang "Kita mah nanti bareng ibu-ibu yang nggak pakai kerudung itu" Ya kaliiiiii yang pakai kerudung cuman kita berdua, zzzzzzzzzz

Karena mati gaya, ngecek handphone lah saya dannnnnnnn ternyata kita udah booking hostel di Busan dari hari ini, alias udah bisa check in dari siang, tau gitu naik bis sore. AHAHAHAHA #Kekonyolanselaluterjadikok #kenapanggakngecekaritadiandina Sambil ketawa kita langsung telepon hostel biar bisa late check in, pengurus hostel ngira kita minta refund, kita bilang kita minta late check in, bisa yeayyyyyy dan pas kita lagi nanya nanti dari terminal ke hostel naik apa telepon pun terputus, pulsa Abie habis 😆

Akhirnya kita minta ganti jadwal bis ke jam 22.00, lumayan lah setengah jam. Jam 21.50 kita udah standby di luar nunggu bis sambil menggigil sampai akhirnya jam 22.00 tepat di bolehin naik bis. Saatnya tidur. AAAAAAKKKKKKK Busan, I'm Coming........


ps: kayu putih ketinggalan di Sokcho, yes ada alesan balik lagi 😜

Biaya 22 Januari 2017
Tiket Bis 1.200 x 3 = 3.600 won

Tiket masuk Soeraksan 3.500 won
Tiket Bis Sokcho-Busan 46.000 won
Kimbab (2.500/2) 1.250 won
Ayam (18.000/2) 9.000 won
Mandu (4.000/2) 2.000 won
Sup Ayam (27.000/2) 13.500 won
Total 78.850 won




15 Feb 2017

Jalan ke Korea Day 1 : Korea Anyeonggggg.. (Bandung-Jakarta-Seoul-Sokcho)

20 Januari 2017


Finally, hari ini datang juga. Izin ngantor sampai jam 12.00 aja, buru-buru pulang, mandi dan langsung capcus ke Travel karena Saya dan Abie dapat travel jam 13.00. Dannnnnn, semobil cuman berdua doang, bertiga sama supir, serasa artis naik mobil van kan HAHAHAHAHA #lebay


nama pun diganti sama travel

Jam 17.00 nyampe Bandara Soekarno Hatta, dan pesawat kita jam 23.00 aja. Udah makan KFC, Solaria, bulak balik mushola buat sholat Ashar, Magrib, Isya, bongkar koper karena ternyata saya bawa Victorinox Champ di ransel (Gak rela kan kalau di sita yaa) arah jarum pendek jam belum di angka 11 juga. Setelah sekian lama menunggu akhirnya kita bisa check in. Pas lagi bagasi check, saya sama Abie deg-degan takut overweight kan mahal ya cyinn biayanya, ternyata kita digabung nyampe 30 kg juga nggak. Dan bagasi kita ternyata masing-masing 30 kg, bukan 20 kg seperti yang kita kira. Tauu gituuuuuuu, segala dibawa, kita karena ngehemat bagasi nyampe Korea baru sadar kalau kurang baju hihihihi.  Masuk ke boarding room, nge-charge power bank sama handphone sebentar, mau masuk ke Garuda Lounge tapi nggak mau ngeluarin uang pede, akhirnya kita muter-muter ngga jelas dannnnnn selfie ðŸ˜›

Jam 23.05 akhirnya kita naik pesawat. Sebagai anak katro yang nggak pernah naik Garuda kalau ke luar negeri, saya dan Abie sibuk ngotak-ngatik entertaiment kit nya Garuda (Maafkan ke katroan kami). Belum begitu lama mengudara (asikk kan bahasanya 😎) welcome kit berupa pouch kecil gitu dibagiin sama pramugari-pramugari cantik, Isinya kaos kaki, masker mata sama penutup telinga. Ngga lama kemudian, welcome meal dibagikan, kalau yang lain dikasih sandwich, saya sama Abie yang udah request muslim meal dikasih semacam burger dari roti gandum gitu, dan dibagiin duluan, jadi maluuuuuu #shyshycat Ngga begitu lama mbak pramugari cantik keliling lagi bawa minuman. Intinya saya kenyang pemirsa....

Biaya 20 Januari 2017
Tiket Travel Bandung-Jakarta  : IDR 160.000
Tiket Pesawat Garuda Jakarta-Korea PP (+Asuransi) IDR 4.739.800
Makan KFC, Solaria di Soeta IDR 87.000
Total 4.986.800

21 Januari 2017


Tidur, nonton film, denger lagu, makan, minum, pipis, belum nyampe juga (ya iyalah 7 Jam). 2 jam sebelum landing sarapan dibagikan, kita dibagi duluan lagi #tambahmalu #wae, menunya: roti, selai, yoghurt, buah, nasi kuning, daging bumbu sate, rebusan wortel dan brokoli. Minuman juga di kasih lagi, kita mau minum susu tapi takut mules, mau wine takut dosa akhirnya milih jus jeruk aja. Dan terakhir tisue basah sama permen di bagi, mungkin biar kita fresh lagi. 

Dan sekitar jam 08.30 waktu Korea atau 06.30 waktu Indonesia saya dan Abie sampai dengan selamat sentosa dan bahagia di Seoul Incheon International Airport  dengan suhu -1'C. 

Korea Anyeonggggg......

Kesan pertama, Bandaranya bagus. AHAHAHA jauh ya sama Soeta, dan petugas imigrasinya unyu-unyu gak nakutin sama sekali. Ambil bagasi, langsung ke toilet yang nggak ada airnya, pakai longjhon, keluarin syal dan jaket. Dinginnnnnnn #kamitropissejati. Beres imigrasi yang nggak begitu antri kita langsung keluar arrival gate dan cari gate #10, karena mau ambil sim card yang udah beli online di trazy seharga 27 USD dengan kurs 13660, jadi total Rp 368.824 #rinci. KT Unlimited 4G LTE Data Package ini berlaku selama 10 hari, cuman bisa dipake internetan, ngga bisa telepon atau sms, tapi telepon atau video call lewat medsos bisa kok #penting. Dan udah di bawa ke Sokcho, Busan, Jeju, Seoul, nggak pernah hilang sinyal. Btw, hp saya kan cuman 3G ya (sedih, beliin yang 4G dong kaks...) si sim card ini berfungsi juga di jaringan 3G. Recommended #bukaniklanberbayar. Pas lagi nyoba-nyobain browsing, kita dideketin sama mas-mas Jawa tapi gak ganteng (loh) ternyata diaaaaa, minjem jarum pentul buat buka sim card. Huft. 2 kali lohhh dengan 2 orang Indonesia yang berbeda...



Masih rada Jetlag kita cari petugas informasi buat nanya kita ke Seoul Station harus naik apa, karena kereta kuda kita ketinggalan di Garut #apasih Dengan bahasa Inggris lumayan, si Mbak unyu menjelaskan kita baiknya naik Arex atau Airport Railroad Express aja ke Seoul Station. Kita beli Tmoney dulu di GS25 semacam convenience store gitu. Kartu Tmoney ini bisa dipakai untuk naik subway atau bis, bisa dipakai jajan juga di beberapa convenience store semacam Cnu, GS25, dan Sevel. Setelah muter-muter akhirnya kita menemukan  juga Arex ini.
penampakan tmoney unyu

Setelah isi saldo Tmoney dengan konyolnya kita beli lagi single ticket buat naik Arex seharga 4750 won (yang abis kita pakai langsung di refund dapet 500 won, lumayan) zzzzzzzz #kekonyolanmemangselaluterjadiko Arex itu sebenernya ada 2, yang express dan yang biasa alias berhenti di semua station, kita sebagai wanita manja tentu saja milihhhhh...... yang biasa. Karena murah dan nyantai ini kitanya. Lebih jelas tentang Arexdisini

Sampai Seoul Station kita langsung menuju Line 4, turun di Chungmuro Station, keluar di Exit 1. Dan udara dingin langsung menusuk tulang juga membekukan memori masa lalu. Dannnnnnn kita melihat saljuuuuuuuuuu. Alhamdulillah ya Allah anak tropis ini akhirnya ngeliat salju juga. Ost: You Are So Beautiful - Eddie Kim, Beautiful Life - Crush #edisiGoblin 

Sesuai arahan dari owner hostel yang namanya entah Sony or Sunny #emangGoblin kita harus cari Shinhan Bank, belok kanan dan tinggal lurus aja, Sambil terpana liat salju, geret koper, bawa ransel kita muter-muter dan gak nemu. Nanya ke kakek-kakek dia ngga ngerti, akhirnya dia manggil segerombolan cowok SMP/SMA buat bantuin kita, tapi mereka ngga tahu juga. Akhirnya kita telepon owner hostel lagi dan dia bilang bakal ada yang jemput kita. Hip Hip Horrayyy....

Nggak berapa lama datang anak cowok umur 20an awal, namanya Jin dia Weekend Manager di Comeon Guesthouse, digiringlah kita (emang bebek) ke hostel yang jalannya tinggal lurus dikit lagi dari tempat kita menyerah dan balik lagi ke Shinhan Bank #janganmenyerah #pelajaran

Disini kita cuman nitip koper aja, karena kita booking buat tanggal 26-30 Januari. Dan kita nitip koper dari tanggal 21, Free loh baik banget yaaa.... Kita nanya-nanya dulu ke Jin kalau ke terminal naik apa, dan dia menjelaskan, dan kita ngga ngerti AHAHAHAHA akhirnya dia mengusulkan kita buat download aplikasi Subway di Hp. 

Karena ternyata si aplikasi pakai hangul yang Abie bisa baca tapi ngga ngerti dan saya ngga ngerti sama sekali akhirnya sekali lagi kita muter-muter dan menganalisa peta subway.

Dari Chungmuro Station kita langsung ambil Line 3, melewati 8 station dan sampai di Express Bus Terminal.  Nggak nyampe 15 menit dan tiketnya cuman 1.450 won kalau tiket biasa dan 1.350 won kalau pakai Tmoney. Tmoney kita sempet nggak bisa dipakai jadi kita minta bantuan ke petugas yang jaga di ruang informasi. Dibukain deh pakai hp dia #canggih.

Sampai Seoul Express Bus Terminal, celangak celinguk sebentar cari loket yang jual tiket ke Sokcho dan belilah kita buat jam keberangkatan 16.30 harganya 18.100 won.
tiket seoul-sokcho

Karena masih sekitar jam 3an kita memutuskan buat liat salju dulu di parkiran #kampungan Dan lagi hujan salju dong saudara-saudara, dengan noraknya dan untuk pamer dokumentasi, kita buat instastory dulu ðŸ’‹ðŸ’‹ðŸ’‹


Puas liat salju kita lapaaarrrrrr, Ada nenek-nenek jual kimbap gitu, kita langsung nanya "Daeji Gogi Andwe?" (Gak tau nulisnya bagaimana) yang artinya kira-kira ada yang gak pake daging babi nggak, oh ada kata dia, dia buatin dan makanlah dulu kita disitu

kimbap dan udong
Kimbapnya enak asli, mau beli lagi buat bekel tapi harus hemat, nggak jadi deh. Perut kenyang hatipun riang, lanjutlah kita beli Binggrae Banana Milk di GS25. 

susu pisyangg terkenal, 1.300 won

Akhirnya bis datang juga di platform 18 yang makin lama suhunya makin drop, tepat waktu, antri, rapih dan gak pake rebutan. Bisnya bagus, kursinya 2-1 nyaman deh pokoknya. Ketiduran begitu bis mulai jalan, dan bangun ketika supir bis berhenti di suatu tempat yang ngga saya tahu, karena dari jendela bis yang beku nggak keliatan apa-apa. Supir bis yang rapih dan berkarisma banget ngomong kira-kira begini  "tolong pakai seatbelt kalian, ini kondisi cuaca buruk banget, jalanan curam dan ada badai salju, nggak tau kita bakalan sampai jam berapa. Kemarin sih nggak gini." Saya dan Abie bisik-bisik, kita belum nikah ya Allah, selamatkan kamiiiiiiiii......

Sekitar jam setengah 10 kita sampai di Sokcho Express Bus Terminal, Alhamdulillah. Terminalnya kecil, nggak sempet keliling karena kita beku, Sokcho juah lebih dingin daripada Seoul, kita langsung cari Taxi. Supir Taxi yang pertama nggak bisa baca alamat berhangul yang kita kasih, kita disuruh naik Taxi dibelakang, Supirnya masih 30an lah umurnya. Dannnn taxinya bagus ih. Canggih banget dan ada heater-nya, bikin betah. Supirnya bisa bahasa Inggris dikit-dikit, ngobrol-ngobrol dan lumayan jauh ternyata ke hostel kita, Hostel kita masuk di Taman Nasional Soeraksan soalnya. Nyampe Hostel, supir nungguin kita masuk dulu baru pergi. Kamsahamida Ahjussi...

Nyampe Hostel yang kosong melompong, ada memo di meja resepsionis beserta kunci kamar kita. Masuk kamar, takjub sama kamarnya yang lebih nyerupain apartemen. Ada kamar mandi, dapur beserta alat masaknya, rice cooker, kulkas, tv, kasur ukuran queen dan kasur traditional Korea. Nggak berapa lama pintu kita diketok, Pengurusnya Ibu-ibu umur 30an lah, kita diminta ke bawah buat urus pembayaran dulu.






Mandi, makan pop mie, minum susu, gosip, donwload Goblin sama Legend of The Blue Sea, tidur pulaslah kita sambil tersenyum elegan di kasur traditional korea. #bagiantersenyumdusta 

"Bang, Adek ke Korea, Bang.."
"SIS, GW NYAMPE KOREA SIS.."

Biaya 21 Januari 2017
Sim card 27 usd
TMoney 4.000 won
Top Up T Money 50.000 won
Tiket Arex 4.250 won
Makan 4.250 won
Jajan 2.200 won
Tiket Seoul-Sokcho 18.100 won
Taxi (12.500/2) 6.250 won
Hostel (30.000/2) 15.000 won
Total 104.050 won & 27 usd

6 Feb 2017

Winter di Korea

brosur

Alhamdulillah bucket list ini akhirnya kesampaian juga, cita-cita dari kuliah. Berangkat berdua, tanpa guide dan ikut tur, cuman berbekal list-list tempat yang mau didatengin, Won seadanya, dan bahasa seadanya. Sepuluh hari disana, banyak kesel, sedih, capeknya tapi lebih banyak bahagia sama dinginnya (ya iyaalahhh lagi winter).


Thank you Abieeee-shi, partner jalan setia dari ke Bali, KL, Malaka, Lembang, Garut, Kopo :p si penerjemah Korea-Sunda  kesayangan yang berguna banget buat nawar-nawar Ahjumma, ngerayu Dongsaeng atau nanya jalan sama harabuchi dan supir, sabar nuntun saya di ketinggian, pms dan akhirnya samaan kaki kita bengkak. Kemana lagi kita selanjutnyaaaaaa.....

Nunggu Pesawat di Soeta

Thank you juga buat Boss di kantor yang udah ngasih cuti 6 (enam) hari plus ngasih bekel 350.000 Won (Mau tau berapa rupiah? Kali aja 12 :p) budi baikmu tak akan pernah aku lupakan HAHAHAHA Siapa juga yang ngga seneng ketika boss tiba-tiba datang ke meja, buka dompet, dan ngeluarin won  buat dikasih. Terharuuu....

Kia Travel Bandung yang bantu ngurusin visa, Pramugari Garuda, semua Hostel yang kita tinggalin, Beth, Mr.Kim, Sony or Sunny, orang-orang yang banyak bantu kita di jalanan Sheh, Abby, Hinan, harabuchi, supir, pokoknya semuanya terima kasih banyakkkkkkkkkkkkk.......

Nampak jadi ucapan terima kasih di novel :p

10 (Sepuluh) hari di Korea masiih kerasa kurang buat kita, ya iya lah Korea gede banget. Semoga masih bisa kesana lagi ya. Sokco, Busan, Jeju dan Seoul sekaligus, gimana pulang kaki nggak bengkak kan. 

Insya allah, dari persiapan visa, perlengkapan dan kemana aja disana, bakal di share. Doakann saya Istiqamah kakaks...........





Kamsahamida
With Love



-Andyn yang belum bisa move on dari Korea-




2016

HAHAHAHAHA

Sudah diduga, ini blog sepi banget di 2016. Padahal alhamdulillah rencana di tulis mah banyak. Dari Liburan ke Kuala Lumpur dan Malaka, Road show (gayaaaaaanyaaa....) ke Medan, Lhokseumawe dan Banda Aceh, masuk rumah sakit untuk pertama kalinya dan operasi pula, Ikut Kelas Inspirasi di Cianjur dan Wonogiri dan masihhhh banyakkk lagiiii...

Ya kalau masih inget, insya allah ditulis, kalau ngga inget ya sutralah yaa.... hihihihi

Intinya alhamdulillah banget udah dikasih kesempatan sama Allah melalui tahun 2016 yang penuh Up and Down tapi akhirnya mengantarkan saya ke tempat yang lebih baik.

Semoga Allah masih memberi saya kesempatan untuk menjalani tahun 2017 dan membuat saya menjadi priadi yang lebih baik. Aminnnnnnn



Fighting Andyn :)