31 Des 2010

sedikit kerinduan di akhir 2010


ketika sedang beres-beres kamar, agenda rutin saya menjelang ujian , saya menemukan sebuah clear holder. isinya dari mulai akte kelahiran saya, ijazah sampai sertifikat-sertifikat yang penting maupun ngga. clear holdernya berwarna merah, di depannya ditempel kartu nama saya yang gambarnya laki-laki dan perempuan berbaju biru sedang tersenyum. clear holder itu diberikan ayah saya. lupa kapan di berikannya, seingat saya ketika saya sd kelas 3 clear holder itu sudah ada. kartu namanya juga buatan ayah saya..

Tuhan, sungguh saya jadi kangen ayah saya. kalau rasa kangen bisa membunuh, mungkin saya udah mati. bukannya lebay, tapi kadang-kadang rasa kangen itu penuh tekanan, seperti ada sesuatu di dada kamu yang ingin meledak tapi tertahan.

dia, ayah saya. yang walau saya tidak pernah perlihatkan tapi sungguh sangat saya sayang. saya tidak pernah bilang padanya bahwa dia adalah orang yang paling mengerti saya. dia yang setiap pulang kerjanya jarang memberikan saya sebuah pelukan atau ciuman seperti yang dia berikan pada kaka dan adik saya, karena dia mengerti, saya tidak pernah suka disentuh bahkan oleh ibu saya sendiri, dan sebagai gantinya dia selalu membawakan saya apapun yang bisa saya baca. komik paman gober, bobo, femina, nova, hidayah, buku politik, buku agama, artikel internet bahkan tata terib pensiun perusahaan, dia tahu sedari kecil hasrat membaca saya begitu besar. dia memperbolehkan saya memilih kado ulang tahun, yang dengan rakusnya saya minta begitu banyak buku dan semuanya dibelikan kecuali 1 set ensiklopedia yang harganya memang jutaan itu.

dia yang membelikan saya diary, notes, loose leaf, agenda dan semacamnya karena dia tau saya suka sekali menulis. dia yang selalu mendukung saya untuk terus les bahasa inggris padahal saya tau biayanya tidak murah. dia juga yang memasukan dan mendukung saya masuk ke sekolah swasta mahal yang biaya spp perbulannya lebih besar daripada spp kakak dan adik saya digabung. padahal sekolah negeri pun saya masuk, dia ingin saya maju. saya masih ingat kata-kata ayah saya ketika saya baru saja lulus sd, "papa, pengen kamu masuk sekolah internasional, harusnya kamu masuk sana" kata papa saya sambil melihat brosur sekolah internasional yang baru saja dibuka di kota ini yang biaya sekolahnya jauh di atas gaji ayah saya. mungkin karena itulah dia mendukung dan memasukan saya ke sekolah swasta mahal itu. mendengar saya beberapa kali studi banding, bergaul dan melakukan pertandingan di sekolah internasional saja, ayah saya sudah begitu senang. saya tidak pernah ingin mengecewakan ayah saya, karena itulah saya selalu berusaha untuk masuk ke kelas unggulan. untungnya selama 3 tahun si sekolah itu saya selalu masuk kelas unggulan yang isinya peringkat teratas paralel itu.

dia yang begitu menyemangati saya untuk ikut klub jurnalis pelajar. dia yang dengan semangat mengkliping semua tulisan saya yang dimuat di koran untuk dipamerkan ke setiap orang ketika ada waktu, dia yang selalu mendaftarkan saya beasiswa dan selalu membawa saya dengan bangganya untuk berkeliling kantor untuk dikenalkan pada teman-temannya. dia yang selalu berkata kepada temna-temannya "kalau saja istri dan anak-anak saya bisa dimasukan ke dalam saku, akan saya bawa kemanapun saya pergi". dia yang begitu sayang pada ketiga anak perempuannya, padahal di sukunya anak laki-laki adalah segalanya.

dia juga yang dengan sabarnya, menunggu saya di rumah jam 1 malam ketika saya pulang rapat osis atau pulang dari bazzar. dia yang mengantarkan saya subuh-subuh, yang tidak pernah menolak diminta mengantar atau menjemput. dia yang saya selalu harapkan menelepon atau mengirim sms ketika saya larut malam belum juga sampai di rumah tapi tidak pernah dia lakukan karena katanya dia percaya pada saya :)

dia yang dengan bangganya melihat piala pertama saya ketika menang lomba menulis cerpen, dia yang sibuk keliling kota malam-malam untuk mencari kue ulang tahun saya (ulang tahun terakhir bersama ayah saya), dia yang memperbolehkan saya memilih jurusan ips dan dengan senangnya mengelus-ngelus kepala saya ketika tau saya juara umum, mengambil formulir pendaftaran kuliah di malaysia (walaupun kuliah disana akhirnya tidak kesampaian). dia yang menemani saya nonton dvd malam malam dan hanya dia. ceritanya berakhir disitu.

ini adalah akhir tahun 2010, dan seperti biasanya saya tidak pernah ingat hal-hal apa saja yang telah terjadi kecuali hal itu sangat penting untuk saya. saya cenderung membuang ingatan-ingatan saya yang menurut saya hanya selewat saja. dan sepertinya tidak terlalu banyak hal yang saya ingat tahun ini kecuali saya jadi pengurus inti di himpunan, sibuk mengurus bazzar sma, ipk menurun drastis, kisah cinta saya berakhir dan ada tahlilan 3 tahun ayah saya. mungkin yang harus di garis bawahi adalah masa kuliah saya.

kata teman saya kuliah adalah masalah tanggung jawab, mungkin saya terlalu sering mangkir dari tanggung jawab saya. saya merasa terjadi kemerosotan dalam kehidupan saya. saya tidak pernah merasakan di bawah sebelumnya, saya tidak pernah mau menjadi biasa. mungkin benar kata guru les bahasa inggris saya ketika saya selalu menjawab so so. "andyn, your life will be so so if you just feel or say so so". dan itu terjadi. saya menjadi biasa-biasa. menjadi kaum mayoritas di kampus yang ipnya biasa, pergaulan biasa, organisasi biasa dan kesibukan standar. saya merasa tidak bisa bangga akan diri saya lagi dan tentu saja tidak bisa di banggakan.

mungkin ayah saya akan kecewa melihat saya begini, terlalu banyak toleransi dan alasan yang saya berikan pada diri sendiri yang membuat saya tidak maju. saya tidak neko-neko dalam membuat resolusi di tahun 2011 nanti, karena percuma membuat resolusi jika tidak berusaha untuk menggapainya. yang saya ingin adalah membanggakan ayah saya. entah dengan rajin menulis, rajin belajar, ip bagus, ibadah tekun dan entah lainnya. yang pasti saya mencoba bangkit. terlalu banyak bersenang-senang dan tidak ada kesibukan ternyata tidak baik untuk saya.

saya telah membuat life mapping saya sejak dulu, tapi sepertinya saya tersesat. dan saya ingin membuat life mapping saya yang baru dan berusaha untuk tidak tersesat lagi. dan terakhir, selamat tinggal 2010, terima kasih banyak. selamat datang 2011, saya harap kita dapat bekerja sama dengan baik :D

selamat tahun baru 2011 semuanyaa....

ps:
ade sayang bapak :* :))

4 comments:

Anonim mengatakan...

ayo, bangkit andin. kita bangkit bersama. buktikan kalo kamu tidak biasa. :)

*ulfianaalia

Anonim mengatakan...

2011 optimis!
*ulfianaalia

andyn mengatakan...

iyaaaa
terima kasih upylll...
2011 optimis!!
lulus kuliah ahhh..
hahaha

DAYEUH mengatakan...

haaaa... jadi pingin nangis...

Posting Komentar