Busan Vacance itu lagu favourite saya sekitar 4 tahunan yang lalu, yang mau tahu liat disini
Sekitar jam 3 pagi akhirnya kita sampai di Busan Central Bus Terminal. Berhubung subway belum beroperasi kita barengan penumpang yang lain jalan ke depan buat nyari taxi sambil kedinginan, dan taxinya sudah berjajar dengan tertib di depan.
Kita kasih liat alamat hostel ke supir taxi-nya, dan dia geleng-geleng terus nunjuk ke depan. Saya dan Abie menerjemahkan dengan jalan aja ke depan, deket. Dan kita jalan ke depan. Terus supir taxinya teriak-teriak ke kita sambil nunjuk ke taxi seberang, ternyata maksudnya adalah pake taxi yang di seberang #soktau
Sambil memandangi pemandangan Busan yang indah dan pabrik-pabrik mobil mewah, toko mewah #serbamewah kita asyik juga mandangin argo taxi ahahahaha, dan sampailah kita di hostel. Namanya Elly Guesthouse, hostelnya nyaman dan lokasinya deket sama Haeundae Beach. Boleh coba dilirik disini siapa tau jodoh #bukaniklanberbayar Didepan pintu hostelnya ditempel notes buat kita tentang cara masuk dan dimana kamar kita. Thank youuuu...
Masuk kamar, nyalain heater, tidur. NGANTUK KAKS....
Cuman tidur beberapa jam aja, kita bangun inget sarapan. AHAHAHAHA. Kebawahlah kita (kamar kita di lantai 3). Disana ada cewek cantik lagi sarapan, nyapa kita. Namanya Chimmi dia dari Bhutan. Dia kerja di travel agent Bhutan, lagi seminar disini. Dia nanya, kalian yang dateng pagi buta ya, kamar kita sebelahan. Kita minta maaf kalau bikin ribut, dia bilang nggak kok, dia lagi youtube-an. Chimmi dengan baiknya ngasih tau, sarapan apa aja dan ada dimana. Kalau mau susu, soju atau bir juga ada di kulkas. Chimmi buru-buru pergi, dia ditungguin soalnya. Beres Chimmi pergi kita langsung buka kulkas, bener aja soju yang biasa cuman kita liat di drama terlihat terang menderang bersinar di mata kita. Dengan keimanan yang goyah akhirnya kita ambil deh.... selai jeruk dan fresh milk hihihihihhi
Beres sarapan kita langsung ke kamar lagi, mandi, dan makan ayam sisa Sokcho hahahaha Beres bersolek keluarlah kita untuk mengeksplore Busan, yeayyyy...
Berhubung hostel kita deket Haeundae beach kita langsung jalan kaki kesana dulu. Sebelum masuk, ada tourist center. Masuk dulu kita kesana, disana kIta dikasih peta Busan, Busan tour guide dan arahan jalan ke Gamcheon. Beres langsung deh ke Haeundae.
Bersih asli. Pantainya sih gitu doang ya, banyak burungnya aja AHAHAHAHA Nggak begitu dingin sih disini tapi anginnya kenceng banget, sampai nusuk ke tulang. Brrrrrr...
langitnya kakaksss... |
awwww |
cerah! |
kasih makan kita dong |
harabuchi dan burung |
Puas di Haeundae beach sampai tangan beku dan hidung merah, kita muter-muter nyari subway, nanya ke Ibu-ibu dijelasin pake Korea berlogat Busan, yang saya sama Abie manggut-manggut aja padahal nggak ngerti. Akhirnya kita nanya ke mahasiswi gitu, dan dia dengan baiknya nganterin kita sampai subway. Thank youuu..
Sampai subway seperti biasa kita bingung arah untuk ke Gamcheon Culture Village dan datanglah kita ke ruang informasi. Dan kaget. Petugasnya ganteng banget HAHAHAHA Dan petugas station ganteng, muda, berbadan tinggi, berhidung lancip, berkulit mulus dan bersuara berat itu menjelaskan ke saya dan Abie #penjelasanrinci #kamiterpana Kita nggak begitu merhatiin sih, sibuk merhatiin oppa. Oppa sampai ketemu lagi 💖💖
Sesuai petunjuk kita naik subway dturun di Toseong-dong, keluar di exit 6. Dan kita mencari Busan. Univ Hospital Cancer Center untuk naik bis no 1-1, 2 atau 2-2. Tapi kok nggak nemu-nemu. Arghhh. Mungkin karena ngelihat muka kebingungan kita, Oenni yang kelihatannya pinter banget ngehampirin kita yang lagi megang peta dan nanya mau kemana kita. Dan dia menjelaskan dengan detail dengan bahasa Inggris fasih. Makasih Oenniii.
Antrian bis cukup panjang juga ternyata, tapi alhamdulillah kita masih dapet tempat duduk di antara abg-abg yang dandan super dan pada bawa tripod. Tempat duduk ini penting, karena supir-supir bis Korea itu lihai, jalanannya berbukit-bukit, belokannya tajem dan nggak kenal lambat. UWOW. Saya sama Abie mengangkat topi untuk kelihaian menyetir supir Korea. Nggak mampu Bang, Adek nyetir disini..
Gamcheon Culture Village ini baguussssssssssssssssssssssssssss banget, dan luas. Siapakan waktu yang lowong, alas kaki yang nyaman, peralatan buat pamer dokumentasi dan hati yang siap untuk memori yang baru #eaaaa Sebelum masuk kita beli Map dulu, di map ini ada beberapa tempat yang harus kita cap, kalau udah nanti kita dapat postcard. Demen banget kita mah yang beginian.
wow |
mukanya seneng banget mbak |
yeayyyy |
capek bang |
Disini ada hoteok yang terkenal banget harganya 1000 won, kita lagi antri beli dan disapa sama kakek-kakek, di ajak ngobrol. Sama yang punyanya juga diajak ngobrol dan dia ngejelasin ke pembeli yang lain tentang muslim #ngertidia. Dan ternyata hoteok kita dibayarin sama harabuchi, katanya kita cantik BHUAHAHAHA makasih harabuchi..
terkenal ini |
Sempet beli sarung tangan dulu, karena sarung tangan pinjeman sebelah ilang, kita antri panjang banget buat foto sama little prince ini. Antri sambil kedinginan karena suhu drop. Dinginnnn.
little prince |
bergelombang sis |
cantik |
cap dulu |
unyu, dindingnya |
bukan mau lompat |
Udah sampai tempat terakhir, kita ternayata kelewat dua tempat. Bulak balik turun tangga sampai kaki gempor sampailah kita di salah satu tempat yang terpencil, cap mana cap!. Darisana kita harus ngelewatin ratusan tangga lagi buat balik ke tempat satu lagi. No clue. Dan akhirnya kita nanya ke bapak-bapak, dianterin dong, pakai jalan pintas walaupun tetep naik turun bukit sambil ngos-ngosan kita bilang makasih sambil ngasih gelang ke bapaknya. Kamsahamida. Dan sampailah kita di tempat terakhir. yeayyy... ngasih stamp dan dapet postcard. Penuh perjuangan.
miniatur gamchon |
little prince |
Selesai di Gamchon dengan ngos-ngosan dan gempor kita pulang dengan bis yang sama dan lanjut jalan kaki ke Jalgachi fish market, BIFF Square dan gukjae market. Berhubung baterai tubuh sudah nol, dan kaki sudah berteriak minta istirahat, kita nggak foto-foto. Lelah cyinnn..
gurita
kaki artis ;p |
Beres kita langsung ke hostel, sempet nemu orang mabok sempoyongan di jalan, mungkin abis putus #eaaa. Di hostel kita ketemu sama Beth, pengurus hostelnya. Cute banget orangnya, dia bisa bahasa Indonesia sedikit, ada volunter yang ngajarin, dia dulu pernah lama tinggal di Jakarta. Ngobrol seru sama Beth, lucu banget soalnya orangnya. Beth bantuin kita nyari makanan yang bisa delivery dan nggak pake babi, tapi ternyata semuanya pake zzzzzzzz jadilah kita pergi ke GS25 buat beli ramyun dan kimbab buat sarapan besok. Dan Beth juga ngasih time table subway buat besok shubuh ke bandara. Gelang juga kita kasih ke Beth, kita kasih dua dia kegiragan, buat pacarnya katanya hihihihi
cute Beth |
Balik ke kamar, makan pakai mie dan ayam sokcho (belum abis juga), mandi, langsung pakai baju buat besok, packing, tidur. Besok kita ke Jeju kakakssss.....
ps: Busan nggak cukup sehari, bisa jadi alesan buat balik lagi :p
Biaya 23 Januari 2017
Taxi ke hostel (20.000/2) = 10.000 won
Tiket Bis 1.000 x 2 = 2.000 won
Tiket Bis 1.000 x 2 = 2.000 won
Map Gamchoen = 2.000 won
Eskrim makan di gs25 (11.500/2) = 5.750 won
Hotpack (1.000/2) = 500 won
Sarung tangan =3.000 won
Hostel (60.000/2) = 30.000 won
Total 53.250 won