27 Apr 2017

Gak Peka No. 1

Jadi ceritanya tadi siang, Saya jenguk temen kantor yang abis melahirkan di Rumah Sakit. Karena nggak tau ruangannya dimana, saya menghampiri ruangan terdekat yaitu laboratorium, disana ada mas-mas pakai jas putih lagi duduk.

Gw: "Mas, ruangan Anna dimana ya?
Mas : "Disebelah sana Mbak, saya anter aja."
Dan berangkatlah si mas nganter saya di depan dan 3 teman kantor yang lain ngikutin di belakang. Sepanjang jalan si Mas nanya-nanya dari siapa yang sakit, kantor dimana, dan lain-lain.

Pas ke satpam nggak boleh jenguk dulu soalnya bukan jam jenguk, dia tanyain juga terus masuk ke ruangannya juga dia yang nanya, saya disuruh nunggu cantik depan pintu aja, dan dipersilahkan masuk akhirnya, sambil nggak lupa ngucapin makasih ke mas.

Pulangnya....

Temen-temen kantor pada heboh, itu si mas baik modus, dan dia ganteng pula, kok saya diem aja, nggak minta no hp kek atau gimana gitu...

OHHHHHH, MAS TEH MODUS, MUKA MAS-NYA AJA GW GA INGET ;P

Tergapeka...


Ps: kata temen-temen saya ngodein saya mah susah, ngga ngerti-ngerti, Huft.

26 Apr 2017

Galau 20an : Karier, Cinta dan Skincare

Chat tadi sore sama teman SMA (nama-nama disamarkan)

T: "Andinaaaaaa, masa kang Nara sama teh Mara sih, anaknya bu Yanti itu loh, omooo.. omooo.."
A: "Iyah, aku juga kaget tau waktu foto tunangannya di post di salah satu vendor fotografi.., Kang Nara kita Taaaaa"
T: "Kenapa sih, makanya Andina, dihhh.. dulu mana nyambung, apa ini tiba-tiba. Sedikit patah hati dan nggak ridho Gw.."
A: "Gw udahan patah hatinya, taunya udah lama. sekarang udah move on.."
T: " Gw baru tau, belum move on.." 
A: "Inget kang Pandu nggak (kakak OSIS terkenal pada masanya)? Sekarang suaminya ..... (Designer terkenal)"
T: "  WHATTTT.... OH YA AMPUN..."

Berlanjut ke perbincangan tentang kecengan jaman SMA gw yang beberapa kali masih jalan bareng tapi cuman temen aja dan dia ngga percaya, dan casual datingnya dia yang bakalan nikah dan dia sedih sih sebenarnya tapi anggap aja dia the one who got away.

A: "Kita gimana nih Ta, ditinggal nikah para lelaki idaman masa muda.."
T: "Iya nih akupun bingung, umur nambah, prospek kagakk..."
A: "Baru sekarang-sekarang sebel kalau ditanya kapan nikah atau mana calonnya. Lagi mau lanjut kuliah lagi banyak yang nyinyir nyuruh nikah dulu, padahal yang nyinyirin nggak akan bantuin biaya kuliahnya juga kan.."
T: "I know. Da bukannya ngga mau nikah ya, tapi kan emang belum ada aja, masa mau cicing aja nungguin laki-laki baru biki rencana hidup.."
A: "Ah samaan. Itu kan ngelengkapin aja, hidup mah harus terus berjalan ahaha #beratbahasannya"
S: "Bener banget, yang harusnya jadi pusat rencana hidup kita kan  kita, bukan pernikahan, bukan berarti gak mau nikah juga kan #keluhanwanita20an"
A: "Aku mah pengen hamil Ta, suka sirik sama yang hamil punya bayi. Kalau nikah mah nggak begitu sirik, sama sirik yang kulitnya bagus pakai skincare apa.."
T: "Sama banget. Kenapa bayi nggak bisa dibeli aja sih?Aku tuh kadang-kadang in between ingin berkarier dan punya penghasilan sendiri sama pengen cari suami terus leha-leha, dandan jadi trophy wife..."
A: "AAAKKK ini kegalauan 20an.."
T: "20an akhir. Gila perasaan baru kemarin deh SMA.."
A: "Akhir dong nggak kerasa banget. Kangen jaman PR, ulangan, rapat, cari dana.."
T:" Life is simpler & easier back then, hidupku cuman penuh drama OSIS dan pacar.."


Kegalauan kami kakaks.........

11 Mar 2017

Takut

Jumat kemarin, saya pulang ke rumah sekitar jam 8 malam sehabis bellydance #pleasejanganketawa

Dari kejauhan saya melihat bapak-bapak berkaos merah, bercelana pendek, sambil merokok melihat-lihat rumah. Sampai mengintip-ngintip ke arah atas.

Saya bertanya "mau kesiapa pak?"
Bapak menjawab "nggak mau nyari kontrakan"
Saya jawab "disini nggak ada pak"
Bapak itu pergi.


Saya curiga dan was-was. Masuk ke rumah, taro tas. Saya keluar lagi. Si bapak berdiri di gang samping rumah sambil melihat pagar. Saya keluar pagar dan bapak itu pergi.

Langsung lapor bu rw, takutnya bapak itu termasuk komplotan perampok yang sedang membaca situasi. Bu rw bilang nanti malam ada ronda dan akan diperketat.

Pulang ke rumah yang ada hanya adik saya perempuan juga, langsunglah kita gembok-gembok seluruh pintu. Pasang pemberat di tiap pintu, dan begadang sebentar-sebentar liat ke jendela takut ada yang mencurigakan.

Save no kepolisian, done.
Install panic button, done.
Amunisi begadang, done.


Lihat, betapa tenangnya saya menyiapkan semuanya.

Sengaja ngga ngasih tau mama dan teteh  yang lagi berada di luar kota biar nggak khawatir.


Dan tiba-tiba tadi mama dan teteh telepon, khawatir. Ternyata bu rw menghubungi. Saya jawab tenang saja, insya allah aman. Saya dan adik bakalan hati-hati.

Dan ini malam kedua sejak insiden jumat malam kemarin, adik sudah tidur, jam segini, begadang di ruang ramu, dalam kegelapan dan hujan besar, ditemani laptop saya menangis sendirian.

Jujur, dari kemarin saya takut sekali. Takut.

Toh saya yang nampaknya berani dan tenang ini sebenarnya wanita juga, takut akan hal-hal bahaya, takut sendirian.

Bismillah semoga tidak terjadi apa-apa, semoga hanya kelebayan pikiran saya, hanya prasangka buruk semata.

Amin.


Doakan ya semua, semoga kita semua diberikan keselamatan. Amin.


Ps: kamu ngga mau hug-hug aku yang lagi takut gitu, nggak mau puk-puk aku sambil bilang "nggak apa-apa, tenang, ada aku" #eaaaaaaaaa #tetep :p

25 Feb 2017

Jalan ke Korea Day 3 : Busan Vacance


23 Januari 2016

Busan Vacance itu lagu favourite saya sekitar 4 tahunan yang lalu, yang mau tahu liat disini

Sekitar jam 3  pagi akhirnya kita sampai di Busan Central Bus Terminal. Berhubung subway belum beroperasi kita barengan penumpang yang lain jalan ke depan buat nyari taxi sambil kedinginan, dan taxinya sudah berjajar dengan tertib di depan. 

Kita kasih liat alamat hostel ke supir taxi-nya, dan dia geleng-geleng terus nunjuk ke depan. Saya dan Abie menerjemahkan dengan jalan aja ke depan, deket. Dan kita jalan ke depan. Terus supir taxinya teriak-teriak ke kita sambil nunjuk ke taxi seberang, ternyata maksudnya adalah pake taxi yang di seberang #soktau

Sambil memandangi pemandangan Busan yang indah dan pabrik-pabrik mobil mewah, toko mewah #serbamewah kita asyik juga mandangin argo taxi ahahahaha, dan sampailah kita di hostel. Namanya Elly Guesthouse, hostelnya nyaman dan lokasinya deket sama Haeundae Beach. Boleh coba dilirik disini  siapa tau jodoh #bukaniklanberbayar Didepan pintu hostelnya ditempel notes buat kita tentang cara masuk dan dimana kamar kita. Thank youuuu...

Masuk kamar, nyalain heater, tidur. NGANTUK KAKS....

Cuman tidur beberapa jam aja, kita bangun inget sarapan. AHAHAHAHA. Kebawahlah kita (kamar kita di lantai 3). Disana ada cewek cantik lagi sarapan, nyapa kita. Namanya Chimmi dia dari Bhutan. Dia kerja di travel agent Bhutan, lagi seminar disini. Dia nanya, kalian yang dateng pagi buta ya, kamar kita sebelahan. Kita minta maaf kalau bikin ribut, dia bilang nggak kok, dia lagi youtube-an. Chimmi dengan baiknya ngasih tau, sarapan apa aja dan ada dimana. Kalau mau susu, soju atau bir juga ada di kulkas. Chimmi buru-buru pergi, dia ditungguin soalnya. Beres Chimmi pergi kita langsung buka kulkas, bener aja soju yang biasa cuman kita liat di drama terlihat terang menderang bersinar di mata kita. Dengan keimanan yang goyah akhirnya kita ambil deh.... selai jeruk dan fresh milk hihihihihhi

Beres sarapan kita langsung ke kamar lagi, mandi, dan makan ayam sisa Sokcho hahahaha Beres bersolek keluarlah kita untuk mengeksplore Busan, yeayyyy...

Berhubung hostel kita deket Haeundae beach kita langsung jalan kaki kesana dulu. Sebelum masuk, ada tourist center. Masuk dulu kita kesana, disana kIta dikasih peta Busan, Busan tour guide dan arahan jalan ke Gamcheon. Beres langsung deh ke Haeundae. 

Bersih asli. Pantainya sih gitu doang ya, banyak burungnya aja AHAHAHAHA Nggak begitu dingin sih disini tapi anginnya kenceng banget, sampai nusuk ke tulang. Brrrrrr...



langitnya kakaksss...

awwww

cerah!

kasih makan kita dong

harabuchi dan burung


Puas di Haeundae beach sampai tangan beku dan hidung merah, kita muter-muter nyari subway, nanya ke Ibu-ibu dijelasin pake Korea berlogat Busan, yang saya sama Abie manggut-manggut aja padahal nggak ngerti. Akhirnya kita nanya ke mahasiswi gitu, dan dia dengan baiknya nganterin kita sampai subway. Thank youuu..

Sampai subway seperti biasa kita bingung arah untuk ke Gamcheon Culture Village dan datanglah kita ke ruang informasi. Dan kaget. Petugasnya ganteng banget HAHAHAHA Dan petugas station ganteng, muda, berbadan tinggi, berhidung lancip, berkulit mulus dan bersuara berat itu menjelaskan ke saya dan Abie #penjelasanrinci #kamiterpana Kita nggak begitu merhatiin sih, sibuk merhatiin oppa. Oppa sampai  ketemu lagi 💖💖

Sesuai petunjuk kita naik subway dturun di Toseong-dong, keluar di exit 6. Dan kita mencari Busan. Univ Hospital Cancer Center untuk naik bis no 1-1, 2 atau 2-2. Tapi kok nggak nemu-nemu. Arghhh. Mungkin karena ngelihat muka kebingungan kita, Oenni yang kelihatannya pinter banget ngehampirin kita yang lagi  megang peta dan nanya mau kemana kita. Dan dia menjelaskan dengan detail dengan bahasa Inggris fasih. Makasih Oenniii. 

Antrian bis cukup panjang juga ternyata, tapi alhamdulillah kita masih dapet tempat duduk di antara abg-abg yang dandan super dan pada bawa tripod. Tempat duduk ini penting, karena supir-supir bis Korea itu lihai, jalanannya berbukit-bukit, belokannya tajem dan nggak kenal lambat. UWOW. Saya sama Abie mengangkat topi untuk kelihaian menyetir supir Korea. Nggak mampu Bang, Adek nyetir disini..

Gamcheon Culture Village ini baguussssssssssssssssssssssssssss banget, dan luas. Siapakan waktu yang lowong, alas kaki yang nyaman, peralatan buat pamer dokumentasi dan hati yang siap untuk memori yang baru #eaaaa Sebelum masuk kita beli Map dulu, di map ini ada beberapa tempat yang harus kita cap, kalau udah nanti kita dapat postcard. Demen banget kita mah yang beginian. 



wow 



mukanya seneng banget mbak

yeayyyy


capek bang

Disini ada hoteok yang terkenal banget harganya 1000 won, kita lagi antri beli dan disapa sama kakek-kakek, di ajak ngobrol. Sama yang punyanya juga diajak ngobrol dan dia ngejelasin ke pembeli yang lain tentang muslim #ngertidia. Dan ternyata hoteok kita dibayarin sama harabuchi, katanya kita cantik BHUAHAHAHA makasih harabuchi..

terkenal ini




Sempet beli sarung tangan dulu, karena sarung tangan pinjeman sebelah ilang, kita antri panjang banget buat foto sama little prince ini. Antri sambil kedinginan karena suhu drop. Dinginnnn.


little prince

bergelombang sis

cantik


cap dulu

unyu, dindingnya

bukan mau lompat

Udah sampai tempat terakhir, kita ternayata kelewat dua tempat. Bulak balik turun tangga sampai kaki gempor sampailah kita di salah satu tempat yang terpencil, cap mana cap!. Darisana kita harus ngelewatin ratusan tangga lagi buat balik ke tempat satu lagi. No clue. Dan akhirnya kita nanya ke bapak-bapak, dianterin dong, pakai jalan pintas walaupun tetep naik turun bukit sambil ngos-ngosan kita bilang makasih sambil ngasih gelang ke bapaknya. Kamsahamida. Dan sampailah kita di tempat terakhir. yeayyy... ngasih stamp dan dapet postcard. Penuh perjuangan.




miniatur gamchon

little prince

Selesai di Gamchon dengan ngos-ngosan dan gempor kita pulang dengan bis yang sama dan lanjut jalan kaki ke Jalgachi fish market, BIFF Square dan gukjae market. Berhubung baterai tubuh sudah nol, dan kaki sudah berteriak minta istirahat, kita nggak foto-foto. Lelah cyinnn..

gurita

kaki artis ;p
Beres kita langsung ke hostel, sempet nemu orang mabok sempoyongan di jalan, mungkin abis putus #eaaa. Di hostel kita ketemu sama Beth, pengurus hostelnya. Cute banget orangnya, dia bisa bahasa Indonesia sedikit, ada volunter yang ngajarin, dia dulu pernah lama tinggal di Jakarta. Ngobrol seru sama Beth, lucu banget soalnya orangnya. Beth bantuin kita nyari makanan yang bisa delivery dan nggak pake babi, tapi ternyata semuanya pake zzzzzzzz jadilah kita pergi ke GS25 buat beli ramyun dan kimbab buat sarapan besok. Dan Beth juga ngasih time table subway buat besok shubuh ke bandara. Gelang juga kita kasih ke Beth, kita kasih dua dia kegiragan, buat pacarnya katanya hihihihi
cute Beth

Balik ke kamar, makan pakai mie dan ayam sokcho (belum abis juga), mandi, langsung pakai baju buat besok, packing, tidur. Besok kita ke Jeju kakakssss.....

ps: Busan nggak cukup sehari, bisa jadi alesan buat balik lagi :p


Biaya 23 Januari 2017
Taxi ke hostel (20.000/2) = 10.000 won
Tiket Bis 1.000 x 2  = 2.000 won
Map Gamchoen = 2.000 won
Eskrim makan di gs25 (11.500/2) = 5.750 won
Hotpack (1.000/2) = 500 won
Sarung tangan =3.000 won
Hostel (60.000/2) = 30.000 won
Total 53.250 won




22 Feb 2017

Cerita Dini Hari

Salah seorang teman saya sering bercerita tentang ayahnya. Ayahnya galak tapi baik banget sama cucunya. Sama anaknya yang belum menikah suka marah-marah kalau main aja tapi kalau pulang kemaleman suka ngejemput. Temen saya lagi hamil, tapi suaminya kerja di luar kota. Kalau  ke rumah sakit suka dianter ayahnya, dia lagi sering ngerasa ngga enak, kasian ayahnya katanya.

Temen saya yang lain ayahnya sakit diabetes. Temen saya rajin beliin teripang, buah-buahan dan suka cerita kalau dia khawatir banget sama ayahnya. Sampai berantem sama mamanya biar maksa ayahnya check-up. Ayahnya suka bandel, masih suka ngerokok dan makan sembarangan jadi temen saya suka negur.

Teman saya yang lain baru mulai kuliah lagi. Dia ambil kelas karyawan, pulangnya malem terus. Ayahnya suka ngejemput ke kampus. Dari kampus mereka konvoy dua motor pulang ke rumah.

Saudara saya minggu kemarin baru menikah. Ayahnya sudah menderita stroke cukup lama, ketika akad nikah, ayahnya meneteskan air mata, ketika sungkeman mau berlangsung, ayahnya menangis histeris. Saudara saya dan ayahnya berpelukan lama sekali.

Bulan kemarin saya pergi liburan. Teman saya sibuk mencari oleh-oleh sweater untuk ayahnya, Saya ikutan sibuk cari juga. Ketika saya sudah menentukan pilihan, ditanya oleh penjualnya, "ukuran apa?" Teman saya bertanya pada saya, "buat siapa Ndyn?". Eh, saya terdiam. "Nggak jadi pak belinya."


...............................................


Saya juga mau kalau pulang malem dimarahin ayah. Kalau ke rumah sakit dianterin ayah.
Saya juga mau negur kalau ayah keasyikan begadang atau kebanyakan ngerokok.
Mau juga sesekali dijemput ayah pulang kantor atau kemaleman atau ada apa-apa dijalan.
Mau juga ditanyain mana calonnya, sini ngobrol dulu sama ayah. waktu nikah di waliin, waktu sungkeman pelukan.
Mau juga waktu liburan pilih oleh-oleh buat ayah atau beliin sarung atau peci pas lebaran.

Saya juga mau.

Dulu, saya pernah dimarahin waktu pulang malem, dianter ke sekolah dan dokter sama ayah.
Dulu, saya pernah negur ayah gara-gara nggak pake jaket waktu naik motor malem-malem, dan pernah nyembunyiin rokok ayah.
Dulu, saya pernah dijemput jam 2 malem abis rapat bazzar, dijemput jam 12 malem abis nonton konser, pulang boncengan ber3 sama kakak naik vespa.
Dulu, kecengan saya pernah ngobrol sama ayah saya terus buat saya deg-degan setengah mati. Surat cinta saya pernah dibaca, sampai saya malu berat.
Dulu, saya pernah keliling cari sepatu buat ayah, sibuk buat sesuatu buat dipamerin ke ayah.


Itu dulu.

Sembilan tahun lalu.


Ah, kangen.
Kangen Pak.
Adek kangen Bapak 😢